Salin Artikel

Cerita Petugas Ambulans Berjam-jam Tunggu Jenazah Korban Kerusuhan Mako Brimob

Hingga tengah malam, baik warga maupun awak media masih bertanya-tanya mengenai kondisi tahanan dan polisi yang disandera. Pada Rabu (9/5/2018) dini hari ternyata satu unit ambulans dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Metro Jaya telah disiagakan di dalam Mako Brimob.

"Selepas tengah malam sudah ada ambulans dari RS Bhayangkara Brimob, bersiaga di dalam Mako Brimob," ujar Kepala Urusan DVI Subbid Dokpol Biddokkes Polda Metro Jaya Kompol Asep Winardi ketika ditemui Kompas.com, Jumat (17/5/2018).

Asep mengatakan, ambulans beserta petugas medis disiagakan untuk mengantisipasi adanya korban luka maupun korban jiwa dalam kejadian tersebut.

"Rabu pagi tim kami dibubungi untuk meluncurkan empat ambulans ke Mako Brimob. Saat itu kami belum mengetahui berapa korban dan bagaimana kondisinya," tuturnya.

Ambulans Bidokkes Polda Metro Jaya tiba di Mako Brimob sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu ada dua ambulans berlogo palang merah dan dua ambulans DVI yang disiagakan.

Saat itu, lanjut Asep, personelnya hanya dapat menggu para korban di dalam ambulans. Mereka tak diperkenankan masuk ke dekat lokasi kerusuhan demi keselamatan. 

Dalam kejadian itu, ternyata ada lima polisi yang gugur dan satu napiter tewas.

"Personel kami menunggu beberapa jam karena pada saat itu polisi tengah melakukan pendekatan humanis agar jenazah para korban diserahkan dan dimasukkan ke dalam ambulans," tuturnya.

Hingga akhirnya sekitar pukul 10.00 WIB jenazah para korban berhasil dibawa masuk ke dalam ambulans.

"Begitu jenazah masuk kami langsung menuju RS Kramat Jati untuk mengantarkan jenazah menjalani proses autopsi. Kami tiba di RS Kramat Jati sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu kami membawa enam jenazah," sebutnya.

Usai mengantarkan jenazah untuk menjalani autopsi, para personel ambulans ini kembali menunggu berjam-jam hingga jenazah siap dikembalikan kepada keluarga.

"Sekitar pukul 18.00 WIB kami kembali mengantar jenazah ke keluarga masing-masing," ujarnya.

Selama kondisi Mako Brimob belum kondusif, kata dia, sejumlah ambulans tetap disiagakan di Mako Brimob.

"Makanya ada ambulans siaga di Mako sampai komandan kami mengatakan situasi landai. Ini untuk mengantisipasi jika ada korban lagi yang memerlukan bantuan kami," sebut Asep.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/18/15551131/cerita-petugas-ambulans-berjam-jam-tunggu-jenazah-korban-kerusuhan-mako

Terkini Lainnya

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke