"Nanti setiap wilayah akan melaporkan titik-titik mana saja yang rawan jambret dan begal saat operasi kewilayahan ke biro operasional (Polda Metro Jaya)," ujar Argo, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa.
Ia mengatakan, pihak kepolisian prihatin dengan keadaan Jakarta yang marak kasus penjambretan dan begal.
Polda Metro Jaya menerima tiga laporan mengenai aksi penjambretan di kawasan Sudirman hingga Tosari, Jakarta Pusat, Senin (18/6/2018).
Kemudian kasus penjambretan juga dialami Dirjen Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Syarief Burhanudin di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu (24/6/2018).
Terakhir, pada Minggu (1/7/2018), seorang perempuan berinisial W meninggal dunia akibat mempertahankan barangnya dalam aksi penjambretan di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Menanggapi hal tersebut, Argo mengatakan, Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis telah memerintahkan jajaranya menindak tegas pelaku begal dan penjambretan.
"Seandainya ada perlawanan (saat akan mengamankan pelaku begal dan jambret) perintah Bapak Kapolda, kami lakukan tindakan tegas dan terukur (tembak), ini enggak bisa ditawar-tawar," katanya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/03/18270581/cegah-penjambretan-dan-begal-polisi-gelar-operasi-kewilayahan