Ketiga orang itu, yaitu RB (30), MS (33) dan FS (35), tewas pada lokasi dan waktu yang berbeda-beda di Jakarata.
"Pada bagian tubuhnya, ginjal, mengandung zat adiktif narkoba berupa amphetamine dan methaphetamine," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi, Jumat (6/7/2018).
Keberadaan komplotan itu terungkap setelah salah satu dari mereka menjambret Dirjen Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Syarief Bahruddin pada 25 Juni 2018. Tersangka pelaku dalam kasus itu, yaitu FS ditembak mati polisi pada 29 Juni lalu.
Ada pun MS ditembak setelah menjambret tas pedagang lumpia pada 26 Juni. Sementara tersangka RB ditembak mati hari Minggu lalu di Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara setelah menjambret tas seorang perempuan.
Ketiganya merupakan residivis dengan jenis kejahatan yang sama.
Polisi juga memastikan ketiganya pecandu narkoba setelah hal itu dibuktikan dengan hasil autopsi.
"Kemungkinan para pelaku ini merupakan... pecandu berat narkoba dan dalam aksinya salah satunya untuk memenuhi hasrat kecanduan narkoba tersebut," kata Hengki Haryadi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/06/15083601/3-begal-komplotan-tenda-oranye-yang-ditembak-mati-positif-narkoba