Salin Artikel

Orang Tua Telat Bayar Cicilan Motor, Anak Diculik "Debt Collector"

Kemudian anak tersebut dibawa oleh penagih hutang ke kantor Mega Finance yang berlokasi di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat pada Jumat (6/7/2018) sore.

"Anak tersebut pulang dari sekolah dan motor diambil oleh beberapa orang debt colector, sehingga anak itu dibawa debt collector," kata Kapolsek Palmerah Kompol Aryono, Jumat (7/7/2018) di Polsek Pamerah malam.

Aryono mengatakan orang tua korban mendatangi kantor polisi untuk melaporkan penculikan. Setelah dilakukan pemeriksaan dengan beberapa saksi di lokasi kejadian, korban diketahui hanya ditelantarkan setelah diculik.

"Di sana cuma ditelantarkan saja. Hanya di pojokan gedung. Kasihan sekali," kata Aryono.

Saat ditemukan, korban sedang menangis di ruangan. Tangisnya tidak berhenti ketika bertemu dengan orang tuanya yang menanti di Polsek Palmerah.

Namun, polisi tidak menemukan pelaku yang menculik korban di lokasi kejadian.

"Pelakunya ada lima kami kejar malam ini. Ini sangat meresahkan, korbannya di bawah umur," ujar Aryono.

Sementara itu, Nining (42) ibu korban mengatakan anaknya mengirimkan pesan singkat yang menunjukkan ketakutan karena dibawa pergi penangih hutang. Ia mengatakan motor miliknya kurang melakukan pembayaran selama tiga dari 31 bulan pembayaran.

"Ya itu kan penculikan, karena secara paksa bawa orang anak dibawah umur. Kalau motor silakan deh kalau mau ambil, tapi anak saya itu loh," kata Nining

Saat itu, putrinya bersama kedua temannya hendak pergi untuk melakukan cap tiga jari pedaftaran SMK. Namun, hanya putrinya yang dibawa pergi oleh penagih hutang.

"Cuma R tuh sendiri dibawa muter-muter dibawa sampe ke Mega Finance. Jadi saya ditelpon ada kok WA-nya dia takut nangis-nangis," katanya.

Sementara itu, pihak Mega Finance membantah melakukan penculikan. Direksi Mega Finance Hermawan Ariyanto mengatakan nasabah perseroan yang bernama Nining (42) telah menunggak angsuran sepeda motor selama 4 bulan terhitung sejak Januari 2018.

Kemudian pada hari Jumat (6/7/2018) Mega Finance sekitar pukul 14.30 WIB, Mega Finance telah menerima satu unit sepeda motor atas nama nasabah yang dikendarai oleh anak nasabah. Kendaraan tersebut diserahkan oleh pihak penagih yang ditunjuk perseroan.

"Pihak konsumen sudah dihubungi untuk datang ke kantor Mega Finance guna menyelesaikan tunggakan angsuran tersebut, namun yang datang bukan konsumen melainkan pihak-pihak yang mengaku keluarganya dan tidak terjadi kesepakatan antara keluarga konsumen dengan pihak Mega Finance terkait dengan penyelesaian utang konsumen," tulis Hermawan.

Berita ini telah diklarifikasi pada Rabu (11/7/2018) pukul 20.40 melalui berita yang berjudul: Mega Finance Bantah Lakukan Penculikan Anak Nasabah yang Menunggak Cicilan

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/07/09112601/orang-tua-telat-bayar-cicilan-motor-anak-diculik-debt-collector

Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke