Rumah-rumah semi permanen yang terbakar tersebut saling berdempetan. Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, warga berusaha mencari barang-barang yang tersisa.
Barang-barang yang masih terpakai diangkut oleh warga, sementara yang sudah tidak bisa terpakai di dimasukkan ke dalam karung untuk dibuang.
Ketua RT 04 RW 10 Budi Cahyo mengatakan seluruh barang-barangnya habis dilalap si jago merah. Hanya tersisa pakaian yang dipakai saat terjadi peristiwa tersebut.
"Iya, Mbak ini lagi ngeluarin barang-barang. Ini habis semuanya saya enggak bawa apa-apa, cuma baju di badan aja," ujar Cahyo kepada Kompas.com.
Warga juga membersihkan dinding-dinding rumah hingga menyapu dan menyiram lantai-lantai dari sisa-sisa kebakaran yang berwarna hitam.
Dinding-dinding rumah kini terlihat berdiri tanpa memiliki atap, pintu, jendela, hanya menyisakan dinding yang runtuh.
Permbersihan ini dibantu oleh petugas dari Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat, Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Pusat, juga Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Kelurahan Menteng.
Para korban kebakaran 32 rumah semi permanen untuk sementara tidur di tenda pengungsian yang disediakan oleh Dinas Sosial yang terletak di ujung gang.
Untuk bantuan pakaian dan makanan, Budi mengaku warga tak mengalami kekurangan. Pasalnya bahan makanan dan pakaian banyak berdatangan semenjak kejadian tersebut terjadi.
"Pakaian Alhamdullillah banyak sumbangan, sekarang taruh di mushala. Makanan juga Alhamdullillah tersedia karena sudah ada dapur umum," kata dia.
Kebakaran ini diketahui terjadi pada Sabtu (14/7/2018). Sebanyak 25 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menangani kebakaran di kawasan padat penduduk ini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/16/15573031/warga-bersihkan-sisa-sisa-kebakaran-di-menteng