Salin Artikel

Cerita Korban Kebakaran Menteng, Tak Sempat Selamatkan Perhiasan Warisan hingga Tak Bisa Sekolah

Rusmini salah satunya. Siang itu Ia tengah bercengkrama dengan dua warga lainnya di ujung gang rumah. Ketika hendak balik ke rumah, ternyata rumahnya ikut terbakar.

"Pas balik-balik udah hampir habis mba, mau masuk juga sudah takut. Untungnya, dua anak saya lagi main, suami lagi kerja. Jadi memang engga ada yang di rumah," ujar Rusmini dengan raut sedihnya saat ditemui Kompas.com.

Ia merasa sangat menyesal karena tak bisa menyelamatkan sepasang perhiasan emas peninggalan almarhum ibunya.

"Semua barang saya habis mbak, hampir semua warga disini juga sama barangnya habis. Emas peninggalan satu-satunya dari almarhum ibu enggak bisa saya selamatkan juga," kata Rusmini.

Warga lainnya, Dian Solawati merasa sangat sedih lantaran seluruh surat-surat pentingnya tak bisa diselamatkan. Seragam sekolah anaknya yang akan masuk ke jenjang SMP, pada hari ini, bahkan ikut dilalap api.

"Jangankan seragam sekolah, surat-surat juga enggak selamat. Padahal anak saya habis beli seragam, pakai KJP (Kartu Jakarta Pintar) rencana kan hari ini masuk, tapi sudah kejadian," tutur Dian.

Ibu 3 orang anak ini, berharap agar pemerintah bisa membantunya mengurus surat-surat penting terutama terkait kepentingan anaknya bersekolah.

"Saya berharap bisa dibantu, kalau saya mah enggak apa-apa. Tapi buat anak saya, pada sekolah kasihan, itu paling penting," harapnya.

Beda lagi dengan Rohman, lelaki paruh baya ini sedang tidak berada di rumah saat kejadian tersebut. Pasalnya Rohman sedang menjajakan dagangan di tempat lain ketika kebakaran berlangsung.

Saat itu, dirinya dikabari oleh sang istri bahwa rumah yang telah ditempatinya selama 13 tahun sudah luluh lantak.

"Istri telepon nangis-nangis, saya sudah bingung. Dia bilang cuma kebawa surat-surat barang, yang lain enggak ada," tutur Rohman.

Kini, Rohman beserta seluruh korban untuk sementara waktu menginap dan tidur di tenda pengungsian yang disediakan oleh Dinas Sosial.

Bahan makanan serta pakaian karena mendapat bantuan dari beberapa organisasi seperti Palang Merah Indonesia (PMI), Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan FPI.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/16/17133921/cerita-korban-kebakaran-menteng-tak-sempat-selamatkan-perhiasan-warisan

Terkini Lainnya

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke