Salin Artikel

Antrean Panjang di Stasiun Tangerang karena Perbaikan E-Ticketing, Penumpang Kesal

Para penumpang tidak bisa menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) lantaran ada perbaikan pada sistem e-ticketing KRL Commuter Line.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sekitar pukul 18.40, puluhan penumpang tampak berdiri mengantre hingga ke luar pintu stasiun.

Ada yang memilih bertahan, tetapi tidak sedikit yang meninggalkan antrean dengan wajah kesal.

"Kartunya enggak bisa dipakai, ini nyari duit aja nih!" ujar seorang pria sambil memegang KMT miliknya kemudian berlalu pergi.

Tak lama, para calon penumpang yang sedang antre dikejutkan pernyataan seorang petugas KRL yang menyebut kemungkinan perbaikan tersebut memakan waktu seminggu hingga dua minggu.

"Sabar, sabar. Bisa sampai 14 hari ini," ucap petugas tersebut seraya menepuk pundak beberapa orang kemudian berjalan menjauh.

Hal itu tak hanya dialami orang-orang yang ingin masuk stasiun saja.

Para penumpang yang baru turun dari Commuter Line pun harus mengantre di satu jalur untuk keluar stasiun.

Sebab, beberapa mesin tiket otomatis tidak bisa digunakan.

Bahkan beberapa petugas harus membuka tutup mesin, mengutak-atik kabel, barulah mesin bisa berfungsi. Hal itu membuat beberapa penumpang menjadi kebingungan.

"Ini dibikin dua jalur dong," kata seorang pria yang berdiri di antrean keluar stasiun.

Para pemegang KMT harus harus mengisi saldo lagi sebesar Rp 5.000 agar KMT mereka bisa di-tap di mesin.

"Saya harus bayar Rp 5.000 lagi biar bisa keluar, padahal KMT saya masih ada saldonya. Cuma kata petugasnya saldonya enggak berkurang, yang kepake cuma saldo Rp 5.000 itu," ucap Tika (25), salah seorang penumpang dari Tanah Abang.

Untuk mengurangi antrean panjang, seorang petugas terlihat menghampiri orang-orang sambil membawa tumpukan kartu reguler.

Alhasil, antrean mulai berkurang karena beberapa calon penumpang beralih ke arahnya untuk membeli kartu seharga Rp 13.000.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/22/19350911/antrean-panjang-di-stasiun-tangerang-karena-perbaikan-e-ticketing

Terkini Lainnya

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke