Salin Artikel

Kesaksian Warga soal Kebakaran di Kalibaru, Panik Saat Api Membesar

Anto, saudara Juriah, mengatakan api pertama kali muncul dari lantai 2 bangunan yang saat itu tengah tidak berpenghuni.

"Kejadiannya jam 7.12 WIB, posisi saya di bawah sudah melihat api itu sudah gede di atas rumah saudara saya. Sumber apinya dari listrik karena listriknya sudah tua," kata Anto.

Anto menuturkan, ia langsung mengevakuasi nenek dan kakeknya yang tengah berada di lantai satu. Namun, ia tidak sempat menyelamatkan sejumlah barang berharga di rumahnya.

Ketua RT 001 RW 010 Kalibaru Sabar mengatakan, seiring dengan proses evakuasi, warga langsung bergotong-royong mencai air untuk memadamkan api.

"Penyelamatan pertama kita gotong royong cari air untuk penyelamatan. Menunggu pemadam itu kita panik karena api semakin membesar kan panik. Tapi kita berusaha sekuat mungkin supaya api tidak merembet ke bangunan lain," kata Sabar.

Hidayat, warga yang tinggal persis di depan rumah Juriah punya kekhawatiran sama. Ia sempat takut api merembet ke rumahnya.

"Alhamdulillah, api itu ga ke depan, kalau ke depan mah udah abis, selesai. Api itu malah balik ke arah timur karena angin," kata Hidayat.

Hidayat menjelaskan, lantai 2 rumah yang terbakar itu terbuat dari kayu. Sementara, lantai satunya terbuat dari tembok. Hal itulah yang diduga membuat api cepat merembet.

"Bawahnya tembok, tapi atasnya pakai kayu. Jadi api itu langsung ke bawah ke rumahnya makanya abis di situ," kata Hidayat.

Baik Sabar, Hidayat, dan Anto menyatakan api baru padam setelah satu jam proses pemadaman. Sempitnya akses menuju lokasi kebakaran ditengarai menyulitkan petugas.

Berdasarkan keterangan yang diterima Kompas.com, tiga rumah ludes terbakar sementara lima rumah lainnya terkena dampak dari kebakaran itu.

Adapun jumlah pengungsi akibat kebakaran tersebut mencapai 57 jiwa yang berasal dari 17 Kepala Keluarga.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/13/12133271/kesaksian-warga-soal-kebakaran-di-kalibaru-panik-saat-api-membesar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke