Pemprov DKI membentuk tim Revitalisasi Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki untuk mengkoordinasi pelaksanaan revitalisasi TIM.
“Memang waktu awal revitalisasi kami tidak diundang, tapi kemudian ada satu pertemuan besar membicarakan revitalisasi fisik,” ujar Ketua DKJ Irawan Karseno ketika dihubungi, Senin (20/8/2018).
Irawan mengatakan pihaknya sebenarnya mendukung upaya revitalisasi itu. Hanya saja ia berharap bantuan Pemprov DKI tidak hanya pada revitalisasi fisik, namun juga pada penguatan program-program kesenian dan kelembagaan.
"Anggaran kami tetap hanya Rp 5 miliar," ujar dia.
DKJ juga tidak dilibatkan dalam pembentukan Tim Revitalisasi TIM. Padahal Irawan berharap Pemprov DKI memperkuat lembaga yang sudah ada alih-alih membentuk tim baru. Sebab di Pemprov DKI telah ada pula Unit Pengelola Teknis (UPT) yang mengelola Taman Ismail Marzuki, dan Akademi Jakarta yang memilih anggota Dewan Kesenian Jakarta. Tim tersebut nantinya bertugas merestrukturisasi DKJ dan Akademi Jakarta.
Lagipula, kata dia, DKJ juga memiliki peran konsultatif dan bisa memberi masukan kepada Pemprov DKI terkait revitalisasi TIM. Irawan berharap keberadaan tim akan memperkuat lembaga yang sudah ada.
Tim Revitalisasi TIM diketuai oleh Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta. Di dalam tim tersebut ada nama sejumlah seniman sebagai anggota, yakni Arie Batubara, Arsono, Hidayat LPD, Yusuf Susilo Hartono, dan Mohamad Chozin.
Rencana revitalisasi Taman Ismail Marzuki telah bergulir sejak lama. Pada era Gubernur Djarot Saiful Hidayat, tepatnya Oktober 2017 lalu, TIM juga telah direvitalisasi. Namun Irawan menuturkan masih ada banyak hal yang perlu dikerjakan untuk mengembalikan kejayaan TIM.
"Waktu zaman Pak Jokowi itu diperhitungkan sekitar Rp 600 miliar (biaya revitalisasi)," ujar Irawan.
Pekerjaan revitalisasi yang dilakukan di era Djarot meliputi perbaikan Gedung Teater Jakarta, Gedung Graha Bakti Budaya, serta Plaza Teater Jakarta.
Masterplan revitalisasi TIM selama ini mengacu pada konsep yang dibuat oleh arsitek Andramatin ketika menang sayembara pada 2007 lalu. Masterplan itu kini diajukan untuk dikaji kembali dan disesuaikan dengan kondisi terkini.
Pemprov DKI berencana menganggarkan Rp 173 juta untuk pengkajian ulang pada APBD Perubahan 2018. Sedangkan untuk honor Tim Revitalisasi Taman Ismail Marzuki, anggarannya Rp 273 juta.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/20/20501621/rencana-revitalisasi-tim-tidak-libatkan-dewan-kesenian-jakarta