Salin Artikel

Menjajal Padatnya Bus Transjakarta yang Layani Pengunjung GBK

Keberadaan bus tersebut dimanfaatkan sebagian besar pengunjung untuk menuju venue pertandingan.

Kompas.com mencoba menikmati pelayanan bus transjakarta milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov DKI Jakarta ini, Sabtu (25/8/2018).

Untuk menaiki bus, pengunjung harus sabar mengantre. Kompas.com mulai mengantre pukul 18.15 di shuttle bus Zona Bhin-Bhin. Saat itu antrean penumpang hingga 200 meter. Kompas.com

Baru bisa menaiki bus pukul 18.44 atau berselang 29 menit. Bus tiba paling cepat lima menit sekali, dan paling lama sekitar 10 menit. Namun, rata-rata bus tiba lima menit sekali.

Petugas yag berada di shuttle bus cukup banyak dan menggunakan seragam penanda. Setiap bus datang, para petugas menyampaikan informasi venue mana saja yang akan disinggahi. Petugas juga menggunakan Bahasa Inggris untuk membantu warga asing mendapatkan informasi.

Bus dipenuhi para penumpang yang berdesak-desakan. Meski ada pendingin udara, padatnya penumpang membuat ruang di bus serasa sesak.

Sejumlah penumpang bahkan tidak sabar dan berkali-kali menekan tombol berhenti.

"Bapak, Ibu, tolong jangan ditekan ya tombol merah untuk berhenti. Kami hanya menurunkan penumpang di halte, tidak di sembarang tempat," ujar petugas bus.

Petugas di dalam bus selalu menyampaikan lokasi pemberhentian atau venue tujuan penumpang.

Halte paling ujung berada di lapangan baseball. Di sini, bus akan memutar berbalik arah. Namun, perputaran itu terbilang cukup lama. Penumpang baru bisa turun pukul 19.05 dengan waktu memutar sekitar 15 menit. Bus harus mengantre untuk berputar.

Sejumlah penumpang terdengar kesal karena menilai petugas harusnya menurunkan dulu penumpang baru kemudian memutar.

"Turunin dulu kenapa Mas, ini mutar dulu. Kan lama," keluh penumpng.

Bus berbalik arah menuju kembali ke shuttle awal dan tiba sekitar pukul 19.23.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/25/20053921/menjajal-padatnya-bus-transjakarta-yang-layani-pengunjung-gbk

Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke