"Velodrome itu sendiri kita desain tak hanya untuk kegiatan sepeda saja, jadi in field itu bisa kegiatan lain di luar sepeda. Nah bisa (komersial). Ada acara-acara lain bisa. Kegiatan di luar olah raga," ujar Iwan kepada Kompas.com, Selasa (4/9/2018).
Untuk harga sewa, Jakpro masih akan mendiskusikan dengan pihak Pemprov DKI Jakarta.
"Oh itu nanti didiskusikan dengan pihak DKI ya. Karena pergub awalnya kemarin hanya membangun, itu harus direvisi dan ditambahkan untuk pengelolaan. Nanti sejauh mana bisa dikomersilkan akan diatur, sedang difinalisasi sudah hampir selesai," kata dia.
Saat ini, arena balap sepeda yang diklaim terbaik se-Asia itu sedang dipersiapkan untuk beberapa kegiatan seperti Asian Para Games dan Asian Championship.
Selain itu akan ada kegiatan reguler lain yang diatur Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) hingga tahun 2022.
Namun untuk kegiatan komersial tetap akan diatur oleh Jakpro sebagai pengelola.
"(Tahun) 2022 itu dari PB ISSI-nya mereka sudah punya jadwal sampai 2022 untuk velodrome. PB ISSI atur yang khusus sepeda," Kata dia.
"Kalau jadwal event diluar sepeda, komersial dan lain-lain akan didiskusikan dengan pengelola, sejauh mana branding-branding-nya," ujar Iwan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/04/22000761/velodrome-bisa-digunakan-secara-komersial