Perlu diketahui, Para Village adalah sebutan terbaru Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat untuk pagelaran Asian Para Games 2018.
Persiapan yang dilakukan adalah membuat kamar mandi atlet menjadi ramah difabel, menambahkan ramp di Para Village untuk membantu mobilitas para atlet serta penyesuaian kasur datar khusus untuk beberapa atlet.
Ramp adalah fitur pengganti tangga yang biasanya digunakan lansia atau penyandang difabel untuk naik ke tempat yang lebih tinggi atau saat akan naik ke transportasi umum seperti kereta dan bus.
"Kami siapkan fasilitas tiap kamarnya ada kamar mandi yang ramah disabilitas. Kami gunakan lima tower ditambah enam lift dalam setiap tower," ujar Sylviana di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Kamis (13/9/2018).
Sebanyak 1.000 kamar sudah direnovasi untuk menunjang kebutuhan para atlet difabel, termasuk penambahan ramp dan penyesuaian kasur datar.
"Kami sudah siapkan betul untuk ini. Hal-hal kecil yang sudah dibenahi dari Asian Games, kami benahi lagi," kata dia.
Dari segi transportasi, Inapgoc telah mempersiapkan fasilitas ramah difabel di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Ngurah Rai Bali, dan Bandara Adi Sumarmo Solo.
Selain itu, Inapgoc juga menyediakan bus dengan fasilitas high deck dan low deck bagi para atlet.
"Yang perlu menjadi perhatian kita, 1.100 dari 2.888 atlet menggunakan kursi roda. Oleh karena itu, kami siapkan juga armada transportasi bus yang high deck maupun low deck," katanya.
Seperti diketahui, Asian Para Games 2018 diikuti 2.888 atlet dari 41 negara Asia dengan mempertandingkan 18 cabang olahraga.
Selain itu, pesta olahraga bagi para kaum difabel ini juga diikuti 8.000 relawan, 5.000 pekerja lapangan, 1.826 official, dan diliput 800 media dari dalam dan luar negeri.
Inapgoc menyediakan 17 venue pertandingan di Jakarta diantaranya Gelora Bung Karno (GBK), Velodrome, Ji-EXPO Kemayoran, dan Tanjung Sport Arena serta satu venue pertandingan Paracycling di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/13/16320931/wisma-atlet-kemayoran-dibuat-lebih-ramah-difabel-untuk-atlet-asian-para