Ia menyampaikan, dari segi SDM, banyak mahasiswa UI yang magang dan bekerja di PT MRT Jakarta.
"Sudah ada mahasiswa yang magang di sini. Kita ingin meningkatkan aktivitas lain seperti transfer teknologi yang harus kita ikuti dan banyak lagi nanti pengelolaan dari MRT," ujar Anis setelah penandatangan nota kesepakatan kerja sama dengan PT MRT Jakarta di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018).
"MRT kan sudah beroperasi tanpa masinis. Kami juga punya pakar-pakar teknologi informasi yang bisa mengembangkan MRT Jakarta itu nantinya," kata dia.
Seperti diketahui, kereta MRT akan dikendalikan oleh operation command center (OCC). Masinis dalam kereta hanya berperan menutup pintu dan mengoperasikan kereta saat terjadi emergency.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar menyatakan, kerja sama dengan UI adalah salah satu cara PT MRT Jakarta untuk mencapai tiga mandat yang telah ditentukan.
Menurut dia, PT MRT Jakarta didirikan sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dari Pemerintah Provonsi (Pemprov) DKI Jakarta pada tahun 2008 dengan didasari tiga mandat.
Ia sering menyebut tiga mandat tersebut sebagai 3 in 1.
Pertama, membangun prasarana MRT Jakarta seperti membangun terowongan bawah tanah, jalur atas tanah, dan depo. Adapun depo adalah tempat penyimpanan dan perawatan kereta MRT.
Saat ini, PT MRT Jakarta memiliki dua depo, yakni Depo Lebak Bulus dan Depo Kampung Banda.
Kedua, mengoperasikan MRT Jakarta yang artinya merekrut karyawan untuk pengoperasian sesuai standar internasional.
"Perekrutan karyawan contohnya tenaga UI yang membantu di bagian SDA. Kemudian kita juga melihat mungkin ada kerja sama lain dengan UI seperti mengadakan workshop untuk pengembangan," ujar William.
Sementara itu, mandat ketiga adalah melakukan pengembangan usaha sehingga PT MRT Jakarta tidak bergantung hanya dari subsidi Pemprov DKI Jakarta atau pemerintah pusat.
"Ini harus menjamin bagaimana keberlanjutan dari perusahaan sehingga diharapkan dalam waktu ke depan tidak akan bergantung hanya dari subsidi," ujar William.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/17/19573261/universitas-indonesia-siap-bantu-pengembangan-pt-mrt-jakarta