Suhaimi mengatakan, cara baru ini bisa menghilangkan praktik pungutan liar di jalanan yang dilakukan oknum polisi.
"Yang jelas ini bisa mengurangi damai di tempat itu, lebih transparan, dan lebih modern juga," ujar Suhaimi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Selasa (18/9/2018).
Suhaimi berharap, penerapan tilang elektronik bisa membuat masyarakat Jakarta lebih disiplin.
Masyarakat harus dilatih untuk menaati tata tertib mesti tidak ada polisi. Kata Suhaimi, sistem seperti ini sudah dilakukan di negara-negara maju.
"Kalau kita di Eropa, jarang lihat ada polisi, tetapi orang pada disiplin," ujar Suhaimi.
Dia pun meminta Dinas Perhubungan DKI Jakarta membantu polisi secara maksimal.
Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf mengatakan bahwa uji coba penerapan electronic law enforcement (E-TLE) akan dilakukan pada Oktober 2018.
Polda Metro Jaya bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta dalam melakukan kebijakan tersebut.
"Kemungkinan besar paling lambat, Oktober harus bisa dilaksanakan," kata Yusuf seperti dilansir laman NTMCPolri, Sabtu (15/9/2018).
Uji coba sekaligus masa sosialisasi itu akan dilakukan selama satu bulan penuh. Harapan dia, tidak ada lagi pelanggar lalu lintas dan jalan menjadi lebih lancar dari biasanya.
Bahkan, tahap uji coba pun akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari Jalan Sudirman-MH Thamrin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/18/14361601/anggota-dprd-dki-tilang-elektronik-bisa-kurangi-praktik-damai-di-tempat