Dia menyebut, logistik pangan menjadi kebutuhan terbesar bagi korban di sana.
"Pekan ini yang penting men-drop logistik sebanyak-banyaknya. Pastikan pengungsi tidak kelaparan. Saya kira logistik itu bantuan yang paling harus diselenggarakan," kata Ahyudin, di kantor ACT, di Menara 165, Jakarta Selatan, Senin (1/10/2018).
Selain logistik dan makanan, kebutuhan selanjutnya yang mendesak yakni tenaga medis dan obat-obatan. Setelah itu, tenda juga penting bagi korban selamat untuk mengungsi.
Kebutuhan lain yang dicatat oleh ACT meliputi bahan bakar minyak, solar, premium, genset, alat penerangan, terpal, selimut, velved, kantong mayat, dan kain kafan.
Logistik pangan yang dibutuhkan di antaranya air minum, bahan makanan, makanan bayi dan anak, dapur umum, air bersih, dan tangki air.
"Masalahnya memasukkan logistik ini cukup susah, dari udara enggak bisa, dari laut juga enggak bisa, ini yang jadi ujian cukup besar lah," ujar Ahyudin.
Gempa dan tsunami yang terjadi pada Jumat (28/9/2018), meluluhlantakkan Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
ACT mencatat hingga Senin pukul 05.00, setidaknya ada 1.203 korban meninggal dunia, 46 hilang, 540 luka berat, dan 16.732 orang mengungsi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/01/20143381/act-pangan-dan-obat-obatan-kebutuhan-mendesak-di-sulawesi-tengah