Salin Artikel

Meski Masih Rp 0, Penumpang OK Otrip Tetap Wajib "Tap In" dan "Tap Out"

Seperti yang diterapkan pada angkot OK-4 trayek Grogol-Tubagus Angke yang sudah menyediakan kartu OK Otrip dan mesin tapping di kendaraanya. 

"Kalau sekarang, mulai kemarin (1 Oktober) penumpang wajib punya kartu. Ngetap wajib, tap in (dan) tap out, masih harus tap, tapi saldo enggak kepotong," kata Indra, petugas pos OK Otrip terminal Grogol, Selasa (2/10/2018)

Sebelumnya, telah dilakukan uji coba OK Otrip sejak Febuari-September 2018 dengan menggratiskan setiap perjalanan.

Saat ini, bagi warga pemilik kartu OK Otrip bisa menaiki angkot dengan tarif Rp 0. 

Selanjutnya, penumpang akan dikenakan tarif Rp 3.500 apabila melanjutkan perjalanan menggunakan bus transjakarta.

Tetapi, apabila melanjutkan perjalanan dengan angkot lainnya, saldo tetap tidak terpotong atau gratis. 

Namun, apabila penumpang menggunakan transjakarta kurang dari 3 jam akan dikenakan tarif Rp 1.500.

Sejak 1 Oktober kemarin, penumpang mulai diwajibkan menggunakan kartu dalam perjalannya. 

Indra mengklaim, uji coba berhasil dilakukan untuk trayek Grogol-Tubagus Angke karena sudah tidak ada lagi penumpang yang kebingungan saat menaiki angkot OK Otrip.

Beberapa dari penumpang pun sudah memiliki kartu dan pos Terminal Grogol menyediakan stok kartu OK Otrip apabila ada pembeli baru. 

1 kartu OK Otrip serharga Rp 40.000 dengan saldo Rp 20.000. 

"Sekarang kalau punya kartu wajib tap, jadi perhitungan penumpang riilnya sama dengan yang naik. Masyarakat yang naik tuh biasanya ada keperluan bukan main-main seperti sebelumnya," kata dia. 

Sebab, angkot OK-4 kerap dipenuhi anak-anak yang naik saat masih gratis tanpa menggunakan kartu tap sebelumnya.

"Kayak car free day atau anak-anak libur suka iseng-iseng doang. Ya tetap dilayani namanya pelayanan, ya kita layanin," kata Indra. 

Angkot OK-4 Grogol-Tubagus Angke memiliki 17 kendaraan. Mereka beroperasi dalam dua sif yaitu pukul 05.00-13.00 dan 13.00-22.00 WIB. 

Trayek tersebut melewati Terminal Grogol-Jalan Kyai Tapa-Jalan Susilo I-Jalan Muwardi Raya-Jalan Latumenten-Jalan Latumenten II-Jalan Hadiah 2-Jalan Hadiah 1-Jalan Pasar Inpres-Jalan Swadaya-Jalan Indraloka II-Jalan Utana Sakti Raya-Jalan Jelambar Utama Raya-Jalan Jelambar Utama Barat-Jalan Tubagus Angke.

Adapun jalan trayek kembali melewati Jalan Kusuma-Jalan Jelambar Utama Raya-Jalan Utama Sakti Raya-Jalan Indraloka II-Jalan Swadaya-Jalan Pasar Inpres-Jalan Hafiah I-Jalan Hadiah II-Jalan Daan Mogot-Terminal Grogol.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/02/20240281/meski-masih-rp-0-penumpang-ok-otrip-tetap-wajib-tap-in-dan-tap-out

Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke