Salin Artikel

Perjalanan Kasus Hoaks yang Berujung pada Penangkapan Ratna Sarumpaet

Pernyataan bahwa dia menjadi korban penganiayaan telah disampaikan antara lain oleh Fadli Zon, Rachel Maryam, Nanik S Deyang, Hanum Rais, Dahnil Anzar Simanjuntak, bahkan oleh Prabowo Subianto.

Ratna dalam jumpa pers yang digelar di kediamannya di kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, menegaskan bahwa bengkak di wajahnya akibat operasi sedot lemak yang dilakukan di RS Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat, pada 21 September 2018. Dia membantah ada penganiayaan.

Kamis malam kemarin, dia akhirnya ditangkap pihak kepolisian di Bandara Soekarno-Hatta saat hendak terbang ke Cile. Ternyata, pihak kepolisian telah mengeluarkan surat pencekalan terhadapnya.

Berikut ada rentetan perjalanan kasus kebohongan Ratna dari Selasa lalu pukul 15.00 hingga Jumat dini hari ini pukul 00.20 WIB.

Selasa, 2 Oktober

Polisi melakukan penyelidikan terkait informasi penganiayaan Ratna yang mengakibatkan wajahnya lebam. Dari penelusuran, polisi tidak menemukan dugaan bahwa kondisi lebam di wajah Ratna karena tindak penganiayaan.

Rabu, 3 Oktober 2018

Puku 15.00 WIB, Ratna menggelar jumpa pers di kediamannya di Tebet. Dia menjelaskan mengenai bengkak di wajahnya tak terkait penganiayaan, hanya efek sedot lemak di wajah. Ratna mengaku dianiaya hanya kepada anak-anaknya. Dia mengaku terkejut ketika wajah dan kabar penganiayaan terhadapnya beredar di media sosial.

Ratna juga mengaku telah berbohong kepada Calon Presiden Prabowo Subianto, Amien Rais, dan sejumlah orang lainnya. Dia mengaku sebagai pembuat hoaks dan meminta maaf atas perbuatannya.

Pukul 16.00 WIB, Ratna menandatangani surat pengunduran diri dari Tim Pemenangan Prabowo-Sandi.

Kamis, 4 Oktober 2018

Pukul 07.00 WIB: Ratna Sarumpaet mengunggah surat pengunduran dirinya dari tim pemenangan Prabowo-Sandiaga di akutn Twitter-nya.

Pukul 20.00 WIB, Ratna ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta saat hendak menuju Cile. Rupanya dia sudah dicekal oleh Imigrasi. Statusnya juga sudah menjadi tersangka. Dia lalu dibawa ke Mapolda Metro Jaya.

Pukul 21.00 WIB,  Ratna menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya.

Jumat, 5 Oktober 2018

Pukul 00.12 WIB, Ratna Sarumpaet keluar dari Mapolda Metro Jaya. Dia bersama pihak kepolisian pergi menuju kediamannya di kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan. Polisi hendak melakukan penggeledahan.

Pukul 00.20 WIB, Ratna dan polisi tiba di rumah Ratna dan penggeledahan berlangsung.

Pukul 02.30 WIB, Ratna kembali ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Ratna membawa sebuah tas berwarna hitam.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/05/07213471/perjalanan-kasus-hoaks-yang-berujung-pada-penangkapan-ratna-sarumpaet

Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke