"Untuk antisipasi genangan, Suku Dinas Sumber Daya Air menginventarisasi peta rawan genangan. Jumlahnya ada 13 tapi kami sedang konfirmasi ke wilayah karena datanya perlu diperbaharui," kata Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Arifin, Rabu (17/10/2018).
Arifin mengatakan, lokasi genangan yang didata ada yang bersifat singkat di ruas-ruas jalan. Namun ada juga banjir yang merendam permukiman. Untuk ruas jalan, Arifin menyebutkan sejumlah jalan protokol dan jalan utama di Jakarta Selatan.
"Di Jalan Jenderal Sudirman itu depan Universitas Atma Jaya, kalau di Jalan Gatot Subroto di depan Balai Kartini" ujar Arifin.
Selain itu, Jalan Kemang Raya dan Jalan Sultan Iskandar Muda depan Gandaria City di underpass juga rawan genangan ketika hujan lebat turun. Begitu pula di persimpangan Pancoran.
"Pancoran kan sedang ada proyek LRT, itu imbasnya bisa genangan dan perlu diperhatikan," ujar Arifin.
Sementara permukiman rawan banjir ada di Rawajati, Jatipadang, Pejaten Timur, dan Petogogan. Permukiman itu rawan banjir karena sungai yang ada di kawasan itu kerap meluap.
"Nanti Suku Dinas Sosial lebih mendekatkan logistik maupun dapur umum di lokasi yang rawan genangan ketika banjir, jaraknya bisa didekatkan," kata Arifin.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan Teguh Hendarwan menyebut ada 180 titik rawan banjir di Jakarta berdasarkan inventarisasi dari Januari sampai Juni 2018.
Puncak musim hujan mendatang diperkirakan jatuh pada Februari 2019.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/17/19375511/pemkot-jaksel-inventarisasi-jalan-rawan-genangan