"Sekitar jam 3 sore hujan turun Senin kemarin sekitar 1 jam. Pas reda, saya kaget ada retakan-retakan," ujar Saja, salah seorang warga (17/10/2018).
Warga juga mengaku sangat takut karena fenomena tersebut baru muncul pertama kali di kampung mereka.
Kedalaman retakan yang mencapai 3 meter membuat pemerintah Kabupaten Tangerang segera menutup lubang yang terbentuk keesokan harinya.
"Selasa pagi sudah banyak tukang-tukang yang aspalin jalan sama yang nutup retak-retaknya," kata Sarwiti yang tinggal tidak jauh dari lokasi retakan (17/10/2018).
Ada juga satu rumah milik warga yang terkena imbas lumayan parah sehingga dinding-dinding rumah dan fondasinya retak.
"Rumah ini punya adik saya, Ibu Senih. Dia sudah enggak tidur di sini dari malam Selasa kemarin. Temboknya pecah-pecah begini. Dikasih tahu sama pak lurah supaya tinggal di kerabat terdekat dulu," kata Mardi saudara Senih (17/10/2018).
Menurut Mardi, tepat di belakang rumah Senih terdapat jurang bekas galian tanah.
"Mungkin karena sebelumnya kemarau terus baru saja hujan deras, jadinya tanahnya gerak. Apalagi ada jurang di belakang makanya takut juga kalau hujan terus sekarang," ujar dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/18/04450591/tanah-retak-di-pagedangan-bikin-warga-khawatir