Salin Artikel

Hasil Perampokan Minimarket di Tangerang Akan Digunakan Pelaku untuk Judi "Online"

TANGERANG, KOMPAS.com - Tiga perampok yang beraksi di Alfamart di Jalan Atang Sanjaya, Kelurahan Benda, Tangerang, berniat menggunakan uang hasil kejahatannya untuk berjudi online.

"Mereka sampaikan tadi kan untuk judi online ya. Untuk kebutuhan sehari-hari juga," ujar Kapolres Metro Tangerang Kombes Harry Kurniawan, di Mapolres Metro Tangerang, Kamis (25/10/2018).

Harry mengatakan, kecanduan judi online membuat para pelaku nekat untuk merampok.

Sebelum beraksi di Tangerang, dua dari tiga perampok yaitu Junaidi dan Randy melakukan perampokan di salah satu minimarket di kawasan Kailderes, Jakarta Barat.

Seperti yang dilakukan di Tangerang, keduanya mengancam para pegawai toko dengan senjata tajam. Saat itu, kedua pelaku membawa lari uang Rp 22 juta.

Uang tersebut dihabiskan untuk bermain judi online.

"Dari keterangan para pelaku telah melakukan kejahatan yang sama dua kali. Kalau di tempat kami (Tangerang), mereka membawa barang bukti uang Rp 200.000. Di Kalideres sekitar Rp 22 juta. Kami akan koordinasi dengan Polres Jakarta Barat terkait hal ini," ujar Harry.

Sebelumnya, tiga perampok bersenjata tajam, Randy, Aldi, dan Junaidi, beraksi di sebuah Alfamart di Jalan Atang Sanjaya, Kelurahan Benda, Tangerang, Rabu (24/10/2018).

Saat melakukan aksinya para pelaku melukai seorang pegawai toko di bagian wajah. Polisi menangkap ketiga pelaku pada hari yang sama di lokasi yang berbeda yaitu di Kalideres dan Tangerang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/25/21012841/hasil-perampokan-minimarket-di-tangerang-akan-digunakan-pelaku-untuk-judi

Terkini Lainnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke