Syaugi bersama ratusan anggota keluarga dan kerabat penumpang Lion Air JT 610 menumpangi KRI Banjarmasin untuk mengikuti acara doa bersama dan tabur bunga di perairan Karawang.
Syaugi tampak menjawab segala pertanyaan yang dilontarkan anggota keluarga terkait proses pencarian.
Ia berusaha meyakinkan mereka bahwa proses pencarian terus dilakukan.
"Kami bukan main-main, bukan asal. Kami 24 jam sehari kita cari terus, kami enggak main-main. Perintah Presiden begitu, artinya memberikan perhatian serius," kata Syaugi kepada seorang bapak.
Kepada orang yang sama, Syaugi mengaku merasakan apa yang keluarga rasakan.
Ia mengaku terenyuh ketika melihat situasi di lokasi pencarian badan pesawat
"Saya yang setiap hari melihat situasi itu terharu, enggak kuat saya. Kalau Bapak lihat saya di lapangan tegas dan keras, terenyuh juga hati saya. Jadi saya tetap berusaha," ujar Syaugi.
Selain itu, Syaugi juga memberi semangat sejumlah anggota keluara penumpang Lion Air JT 610 yang ditemuinya.
Ia juga meminta para anggota keluarga untuk tabah.
"Saya mohon doa keikhlasan ibu supaya kita juga ikhlas karena ini juga kerja berat buat kami. Mudah-mudahan tabah, nanti kita doakan insya Allah diterima," kata Syaugi kepada seorang ibu yang tengah terisak.
Salah seorang anggota keluarga yang disapa Syaugi pun menyampaikan rasa terima kasihnya. "Terima kasih kerja kerasnya juga, Pak," ujar seorang lelaki.
Hari ini, anggota keluarga dan kerabat penumpang Lion Air JT 610 akan melakukan doa bersama dan tabur bunga di lokasi pencarian pesawat itu.
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.
Pesawat itu mengangkut 181 penumpang dan 8 awak. Semua penumpang dan awak diduga tewas dalam kecelakaan itu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/06/10070821/kepala-basarnas-saya-yang-setiap-hari-melihat-situasi-itu-terharu-enggak