Salin Artikel

Dua Terduga Pelaku Bertamu ke Indekos CIP Sebelum Ditemukan Tewas di Mampang

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, dua terduga pelaku yang menewaskan CIP, berinisial YAP dan R, sempat bertamu ke indekos korban sebelum CIP ditemukan tewas di kamar indekosnya di Mampang Prapatan VIII, Tegal Parang, Jakarta Selatan.

"Iya betul, tapi ada beberapa orang, hanya kita mengerucut ke keduanya," ujar Indra, saat dihubungi wartawan, Selasa malam.

Indra mengatakan, sebelum menerima YAP dan R, CIP terlebih dahulu menerima sejumlah tamu.

Namun, dari rekaman kamera CCTV yang dipasang di dalam indekos, polisi menemukan kecurigaan terhadap YAP dan R.

Indra mengatakan, pihaknya hingga saat ini belum melakukan pemeriksaan intensif terhadap terduga pelaku karena hingga kini keduanya masih ditahan di Mapolres Merangin, Jambi.

Secara terpisah, Ketua RT 003 RW 001, Mamnun mengatakan, CIP menerima dua orang tamu, laki-laki dan perempuan pada Sabtu malam.

Setelah kedua tamu tersebut pergi, hingga Selasa siang CIP tak keluar kamar indekosnya. Informasi tersebut didapatkan Mamnun saat berbincang dengan Rofik, penjaga kos yang ditemuinya setelah jenazah CIP ditemukan.

"Di dalam kamar ada temannya, dia bawa temannya. Cewek sama cowok sekitar Sabtu. Nah, curiganya temannya pulang tapi Iin (CIP) enggak keluar-keluar," ujar Mamnun.

Sebelumnya dilaporkan penemuan jenazah perempuan di salah satu kamar indekos yang berada di Mampang Prapatan 8, Jakarta Selatan, Selasa siang.

Kapolsek Mampang Kompol Triharijadi mengatakan, dari kondisi ditemukannya jenazah, pihaknya menduga korban tewas dibunuh.

"Indikasi awalnya memang betul begitu (dibunuh). Ada luka dan segera dibawa ke rumah sakit," ujar Triharijadi saat dihubungi Kompas.com.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/20/22355101/dua-terduga-pelaku-bertamu-ke-indekos-cip-sebelum-ditemukan-tewas-di

Terkini Lainnya

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke