Salin Artikel

Beda Persepsi PKS dan Gerindra soal "Fit and Proper Test" Cawagub DKI

Partai pengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra, belum juga menentukan dua nama kandidat wagub baru.

Kedua pihak baru menyepakati kursi wagub milik PKS. Mereka juga sepakat akan menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) untuk memilih dua kandidat wagub.

Namun, persepsi kedua pihak soal fit and proper test rupanya berbeda.

Ketua Dewan Syariah PKS DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mengatakan, sejak awal, PKS DKI memahami fit and proper test sebagai perkenalan kandidat wagub yang diusulkan PKS kepada Gerindra, bukan untuk menyeleksi calon.

Saat wacana fit and proper test muncul, lanjut Suhaimi, Gerindra menyebut hal itu sebagai obrolan internal antara kandidat wagub PKS dengan Gerindra DKI.

Oleh karenanya, Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo saat itu langsung menyetujui rencana fit and proper test.

"Disampaikan waktu itu, orang kita ngobrol saja begitu, internal saja, makanya oleh Pak Syakir langsung sambut. Tapi kalau fit and proper sampai kepada pembatalan (cawagub), terus nanti kalau enggak lulus, ada yang maju lagi, ya itu agak berbeda persepsi," ujar Suhaimi, Rabu (28/11/2018).

Karena perbedaan persepsi itu, PKS DKI akhirnya mengundang Gerindra DKI bertemu pada 4 Desember 2018.

Pertemuan itu dilakukan untuk menyamakan persepsi pemilihan dua kandidat wagub DKI, termasuk mekanisme fit and proper test.

"Kami berharap setelah tanggal 4 itu banyak hal yang bisa di-clear-kan. Menyamakan persepsi, mengungkapkan unek-unek, menyampaikan saran dan kritik," kata Suhaimi.

Kata Gerindra

Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif mengakui, Ketua Gerindra DKI Mohamad Taufik pernah menyampaikan soal obrolan santai dalam fit and proper test. Namun, Syarif menyebut bukan berarti fit and proper test hanya berupa perkenalan dan obrolan.

"Pak Taufik waktu tanggal 5 November mengatakan ngobrol santai, perkenalan, saya enggak bantah ada pernyataan itu. Tapi, yang dimaksud fit proper itu enggak begitu juga," kata Syarif.

Fit and proper test, lanjut dia, harus digelar sebagaimana lazimnya tes tersebut. Ada kriteria dan bobot nilai yang harus dipenuhi kedua kandidat wagub yang nantinya akan dipilih oleh DPRD DKI Jakarta.

Beberapa kriteria yang harus dipenuhi menurut Gerindra di antaranya kapabel, menguasai persoalan Jakarta, memahami rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) yang mengandung visi-misi Anies-Sandiaga, hingga bisa mewakili semua golongan

"Calon itu harus memenuhi kriteria dulu," ucap Syarif.

Jaminan Gerindra

Syarif memastikan, meskipun ada fit and proper test, Gerindra menjamin dua nama kandidat wagub itu tetap berasal dari PKS.

Namun, dua kandidat itu belum tentu yang sudah diusulkan PKS saat ini, yakni mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu dan Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto.

"Jangan khawatir, saya bilang pasti lolos, pasti bisa lolos calon PKS, tapi saya tidak mengatakan yang dua nama (Syaikhu dan Agung) ya," ujar Syarif.

Menurut Syarif, bisa jadi ada kader PKS lain yang lebih memenuhi kriteria untuk menjadi kandidat wagub selain Syaikhu dan Agung. Oleh karenanya, Gerindra meminta PKS mengusulkan lebih dari dua kadernya untuk mengikuti fit and proper test.

"Makanya kan Pak Taufik bilang, ya jangan terlalu parno begitu, ajukan lebih dari dua (nama kader)," tutur Syarif.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/30/12125481/beda-persepsi-pks-dan-gerindra-soal-fit-and-proper-test-cawagub-dki

Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke