Salin Artikel

Akses Jalan Sulit, Evakuasi Korban Tsunami di Kecamatan Sumur Banten Terhambat

Penelusuran Kompas.com, akses jalan dari Anyer hingga Pantai Tanjung Lesung tergolong bagus beraspal.

Namun, setelah melewati Pantai Tanjung Lesung menuju Kecamatan Sumur, akses jalan rusak seperti berbatuan dipenuhi tanah merah.

Hal ini membuat tim TNI, Polri, maupun relawan sulit melalui jalur tersebut.

Selain jalan yang rusak parah, terdapat sejumlah titik jalan yang lumpuh karena ambles akibat hempasan tsunami. Amblesnya jalan membuat kendaraan harus memutar melintasi bibir pantai yang berpasir.

Hal itu membuat beberapa kendaraan besar seperti truk sulit melaluinya.

Di sejumlah titik jalan juga terdapat tiang listrik yang jatuh menutupi jalan sehingga warga beserta polisi dan relawan harus berbondong-bondong menyingkirkan tiang listrik tersebut.

Perjalanan dari Pantai Tanjung Lesung menuju Kecamatan Sumur yang harusnya bisa ditempuh dalam waktu 90 menit, menjadi lebih lama hingga tiga jam.

Adapun, saat ini, rombongan TNI, Polri, beserta instansi lainnya dan para relawan sedang menuju Kecamatan Sumur yang juga terdampak tsunami pada Sabtu (22/12/2018) kemarin.

Hingga Senin pagi, kawasan tersebut belum terevakuasi. Bantuan logistik seperti makanan, pakaian bersih, beserta kesehatan kurang tersalurkan kepada warga yang selamat.

Pantauan Kompas.com, sejumlah relawan dan aparat TNI sudah berada di kawasan Kecamatan Sumur tepatnya di Pasar Sumur.

Para relawan dan TNI tersebut nampak membantu evakuasi korban selamat dan mensterilkan jalan yang tertutupi puing reruntuhan rumah warga yang hancur.

"Iya kami dari kemarin belum dapat bantuan, baru sekarang sudah pada datang TNI, polisi. Jalan ke sini juga susah memang, rusak," kata Suni warga Kecamatan Sumur.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal dunia akibat tsunami yang melanda wilayah pantai sekitar Selat Sunda berjumlah 222 orang.

Dari 222 jenazah yang telah ditemukan, sebanyak 185 sudah teridentifikasi dan 37 jenazah sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga.

Sementara jenazah yang belum teridentifikasi, masih terus dilakukan identifikasi oleh tim inafis kepolisian dengan mencocokkan data maupun sidik jari milik korban.

Sementara korban luka-luka menjadi 843 orang. Kemudian korban yang belum ditemukan 28 orang. Kerusakan material meliputi 556 unit rumah, 9 unit hotel, 60 warung kuliner, dan 350 kapal dan perahu rusak.

Evakuasi korban masih terus dilakukan satuan instansi Polri, TNI, dan pihak lainnya.

Evakuasi kini mulai menyebar hingga wilayah yang belum terevakuasi seperti di daerah Tanjung Lesung, Kecamatan Sumur, dan lainnya.

Jenazah korban meninggal tsunami Selat Sunda tersebut merupakan hasil evakuasi tim pencari di sejumlah wilayah terdampak seperti Kecamatan Sumur, Tanjung Lesung, Panimbang, Labuan, Carita, Cinangka dan Pulau Sangiang.

Seluruh korban meninggal kini tidak lagi dikumpulkan ke puskesmas setempat, melainkan langsung dibawa ke RSUD Berkah Pandeglang dan RSUD dr Drajat Prawiranegara Kota Serang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/24/19294761/akses-jalan-sulit-evakuasi-korban-tsunami-di-kecamatan-sumur-banten

Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke