Salin Artikel

Ada Busa di Kali Sentiong, Anies Ingin Temui Mendag dan Menperin

"Nampak busa menutupi permukaan air di Kali Item, Sunter," keterangan unggahan video itu.

Awalnya, Kepala Satuan Pelaksana UPK Badan Air Wilayah Jakarta Utara Lambas Sigalingging mengatakan, busa yang muncul di Kali Sentiong disebabkan aktivitas penyedotan air dalam jumlah besar di rumah pompa yang berlokasi di Danau Sunter Selatan.

Penyedotan air itu bertujuan untuk mengendalikan banjir. Lambas menjelaskan, saat debit air dalam kondisi normal, rumah pompa biasanya mengoperasikan satu atau dua unit pompa. Jika debit air cukup besar, lebih banyak pompa yang dioperasikan. Hal itulah yang menyebabkan busa muncul.

Ia menegaskan, busa sering muncul di Kali Sentiong. Namun, jumlah busa yang muncul pada Selasa lalu itu lebih banyak karena Jakarta diguyur hujan sehari sebelumnya sehingga debit air naik.

"Sebenarnya itu enggak ada masalah, sering terjadi di situ. Cuma mungkin hari ini volumenya agak berbeda. Itu terjadi busa akibat operasional (rumah) pompa yang menyedot air waduk Sunter Selatan dibuang ke Kali Sentiong," kata Lambas, Selasa.

Limbah Detergen sebagai penyebab

Rabu kemarin, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau Kali Sentiong atau Kali Item yang berbusa itu. Ia pun menyatakan, busa itu sudah biasa muncul di Kali Sentiong.

Penyebabnya adalah air yang mengandung kadar limbah detergen tinggi. Limbah detergen itu berasal dari rumah-rumah warga yang tinggal di sekitar Danau Sunter. Limbah deterjen dari rumah warga mengalir ke Danau Sunter dan ari dari danau itu dipompa untuk dialirkan menuju Kali Sentiong.

"Terkait dengan Kali Sentiong tadi kami lihat bahwa limbah detergen dari berbagai sumber, khususnya (limbah) rumah tangga, itu sangat luar biasa tinggi," kata Anies.

"Ketika air dari Danau Sunter itu dipompa dan dimasukkan ke Kali Sentiong, maka limbah sisa detergen itu seperti diaduk dan keluar buih (busa) yang amat banyak," lanjut dia.

Plt Kepala UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih menjelaskan, busa di Kali Sentiong tidak membahayakan kesehatan warga sekitar selama mereka tidak mengonsumsi air secara langsung.

"Selama tidak dikonsumsi langsung, itu tidak akan ada efek ke kesehatan," kata Andono.

Andono juga menyebutkan, Kali Sentiong juga tercemar bahan-bahan organik dari limbah rumah tangga seperti sisa-sisa makanan. Senyawa kimia dalam bahan organik itu mengalami pembusukan sehingga membuat air Kali Sentiong berwarna hitam.

Anies Akan Temui Mendag dan Menperin

Ia berharap ada regulasi yang lebih baik terkait penggunaan detergen yang lebih ramah lingkungan.

Diketahui, Balai Sertifikasi Industri dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia telah mengeluarkan aturan Standar Nasional Indonesia 4594 tahun 2010 tentang detergen bubuk.

"Jadi langkah yang akan kami lakukan, satu saya akan mengatur untuk bisa bicara dengan Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan. Agar ada regulasi yang lebih baik yang menyangkut detergen di Indonesia," ujar Anies.

Anies menyebutkan, penggunaan produk detergen tidak ramah lingkungan adalah masalah yang dapat ditemui di seluruh Indonesia. Karena itu, ia mengatakan pihaknya akan kerepotan menangani pencemaran di hilir jika produk yang digunakan masyarakat masih tidak ramah lingkungan.

"Selama produk-produk yang digunakan untuk mencuci, standar pencemaran lingkungannya itu tinggi, ya kita akan selalu mengalami masalah ini. Menurut saya itu penting menyelesaikan masalah di hulunya, kalau enggak kita hanya bekerja di hilirnya," ujar Anies.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/03/06330361/ada-busa-di-kali-sentiong-anies-ingin-temui-mendag-dan-menperin

Terkini Lainnya

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke