Menurut pemilik lahan, Masyari, tempatnya mulai ramai karena foto-foto bunga matahari di lahannya viral di media sosial.
"Saya sebelumnya tidak menyangka, karena tujuan awalnya untuk dijual ke Rawa Belong untuk bunga hias, tapi ternyata malah heboh begini," katanya saat ditemui oleh Kompas.com pada Kamis (3/1/2019).
Sejak hari Jumat (28/12/2018) lalu, pengunjung mulai berdatangan ke kebun bunga matahari milik Masyari.
Pemilik lahan mematok Rp 5.000 rupiah per orang untuk bisa masuk ke lahan bunga matahari tersebut.
Masyari mengaku bisa mendapatkan Rp 2 juta lebih tiap harinya ketika lahan bunga mataharinya banyak dicari atau viral di media sosial.
"Sehari bisa dapat Rp 2 juta, saya bahagia sekali karena bisa seperti ini. Bunga matahari juga saya jual seharga Rp 5.000 kepada pengunjung, supaya menghindari pengunjung yang memetik sembarangan untuk dijadikan oleh-oleh," jelasnya.
Adapun bunga matahari milik Masyari berumur empat bulan sejak bibit hingga bermekaran. Perawatan yang dilakukan juga cukup sulit, karena bunga matahari butuh perlakuan khusus.
Masyari dan keluarganya bersyukur atas viralnya lahan miliknya itu. Sebab sebelumnya, bunga matahari ini akan dijual ke Rawa Belong seharga Rp 500-Rp 2.000 rupiah per batangnya.
Namun, sekarang justru kebun itu menjadi objek wisata alam dan menjadikannya penghasilan tersendiri.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/03/17331081/melihat-kebun-bunga-matahari-di-tangerang-yang-viral