"Kita kasih PKS memang. Enggak (mungkin calon dari Gerindra), sudah kasih ke PKS," ujar Taufik ketika dihubungi, Kamis (3/1/2019).
Menurut Taufik, dari tiga nama yang diserahkan, akan ada dua yang diloloskan lewat fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan. Ia menyerahkan seluruh prosesnya ke tim uji kepatutan dan kelayakan.
"Ketemu dulu, kemudian sesudah ketemu mereka nyusun jadwal hari apa," ujar Taufik.
Gerindra dan PKS sempat berbeda persepsi perbedaan soal fit and proper test.
PKS DKI menginginkan fit and proper test sebagai perkenalan kandidat wagub yang diusulkan PKS kepada Gerindra, bukan untuk menyeleksi calon.
Sementara itu, Gerindra punya pemahaman sebaliknya. Fit and proper test harus digelar sebagaimana lazimnya tes tersebut.
Ada kriteria dan bobot nilai yang harus dipenuhi kedua kandidat wagub yang nantinya akan dipilih oleh DPRD DKI Jakarta.
PKS sempat mengancam akan mematikan mesin partai untuk pilpres 2019 jika jatah wagub DKI jatuh ke Gerindra.
Rabu (2/1/2019) kemarin PKS telah mengajukan tiga nama kadernya ke Gerindra.
Selain mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu dan Sekretaris Umum DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto yang sudah ditunjuk beberapa waktu lalu, ada pula anggota DPRD DKI Jakarta Abdurahman Suhaimi.
Ketiganya akan mengikuti uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test yang digelar PKS dan Gerindra. Dua penguji dari Gerindra yakni Wakil Ketua DPD Gerindra Syarif dan peneliti LIPI Siti Zuhro. Dua lainnya dari PKS yakni pengamat politik dari UNJ Ubedilah Badrun dan pakar kebijakan publik Eko Prasojo.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/03/18124431/gerindra-pastikan-kursi-wagub-dki-jatah-pks