"Di Taman BMW kelihatannya dalam rapat terakhir tidak akan menjadi depo, tapi mungkin menjadi stasiun," kata Kamal di Taman Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Minggu (13/1/2019).
Kamal menyampaikan, lokasi baru pembangunan depo MRT Jakarta fase II masih dalam kajian. Depo itu kemungkinan dibangun di arah utara Taman BMW.
"Masih menjadi kajian ya, ada beberapa lokasi yang dijadikan opsi. Mungkin di lokasi lebih ke utara untuk menjadi depo," kata dia.
Kamal menyebutkan, rute MRT Jakarta fase II yang semula dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI) sampai Stasiun Kota, akan diperpanjang hingga ke stasiun di Taman BMW, dan dilanjutkan ke depo. Perpanjangan rute itu akan membutuhkan tambahan biaya.
"Iya (biaya bertambah), nanti akan kami tentukan juga sumber pendanaannya," ucap Kamal.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Dwi Wahyu Daryoto sebelumnya menyatakan, depo MRT fase II tidak akan didirikan di lahan pembangunan stadion di Taman BMW. Taman BMW tidak mempunyai lahan yang cukup luas untuk menampung depo MRT yang membutuhkan lahan 12 hektar, sementara kawasan Taman BMW hanya seluas 25 hektar.
"Kalau 12 (hektar) itu diambil buat depo, berarti tinggal 13 hektar, cukup enggak untuk stadion dan kawasan lainnya? Kan enggak cukup," kata Dwi, Kamis lalu.
Depo MRT juga tidak dibangun di lahan tersebut karena depo merupakan objek vital yang tidak boleh berada di kawasan ramai pengunjung.
Namun, Dwi menyebutkan kawasan stadion BMW tetap membutuhkan fasilitas transportasi berupa stasiun MRT untuk memudahkan akses para pengunjung.
Mulanya, depo MRT fase II direncanakan untuk dibangun di Taman BMW karena lahan di Kampung Bandan yang sedianya menjadi lokasi depo bermasalah.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/13/19552591/batal-bangun-depo-pt-mrt-jakarta-bangun-stasiun-di-kawasan-taman-bmw