"Ya intinya baru dibeli oleh Dinas Kehutanan tahun 2015, dan memang pada saat dibeli luasnya 4 hektar, sebagian kurang lebih 1 hektar dibangun Taman Piknik sehingga dari sekian area itu warga tentu karena lahan kosong ya dijadikan tempat pembuangan sampah liar," kata Syahrul saat ditemui di Taman Piknik, Senin (14/1/2019).
Sebelum dijadikan Taman Piknik, kata dia, taman ini memang kurang terawat.
Akhirnya, pada tahun 2017, Taman Piknik mulai dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta dan mulai bisa digunakan warga pada tahun 2018.
"Tahun 2017 akhir proses pengadaan atau pembangunan selesai 2018 awal baru bisa digunakan warga setempat karena memang lokasi strategis dekat dengan pusat ibadah dan pusat pendidikan," ujar Syahrul.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta karena telah mengelola lahan yang kurang terawat hingga menjadi taman yang bisa dinikmati warga.
Syahrul menanggapi keluhan pengunjung Taman Piknik yang menyayangkan adanya bau limbah sampah di sana.
Bau limbah sampah ini kerap tercium dari kali yang berada di samping Taman Piknik.
Sebab, kali tersebut sering dijadikan tempat pembuangan sampah warga sekitar.
"Pembuangan limbah harian di kali dari masyarakat limbahnya sedikit tercium, jadi mengurangi sedikit dari penilaian (soal taman)," ujar salah satu pengunjung bernama Uud di lokasi, Senin (14/1/2019).
Taman Piknik di Jalan Manunggal II, Cipinang Melayu, Jakarta Timur menjadi salah satu taman yang baru dibuka untuk warga.
Taman ini terletak berdekatan dengan permukiman warga atau sekitar 1 kilometer dari Jalan Raya Kalimalang.
Warga yang ingin berkunjung ke taman ini bisa datang pada pukul 07.00 WIB hingga 18.00 WI
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/14/19145871/taman-piknik-dibangun-di-lahan-yang-dulunya-tempat-pembuangan-sampah-liar