Salin Artikel

Ketika Kolong Tol di Utara Jakarta Jadi Tempat Penampungan Sampah...

Salah satunya di RT 011 RW 008, Papanggo, Jakarta Utara.

Ironisnya, titik tersebut sudah pernah dibersihkan secara besar-besaran pada April 2018 karena temuan hamparan sampah yang total beratnya mencapai 1.644 ton.

Kepala Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup Kecamatan Tanjung Priok Basrudin mengatakan, tumpukan sampah itu merupakan sampah baru yang dibuang warga.

"Sudah, waktu itu sudah (bersih), itu tuntas banget orang kita sudah serah terima sm PT CMNP dalam keadaan bersih. Bukan (sampah bekas), sampah baru, ya, itu tadi, bekas bongkaran ada sampahnya juga," kata Basrudin kepada Kompas.com, Selasa (15/1/2019).

Basrudin menuturkan, pembongkaran gubuk-gubuk liar di lokasi tersebut juga membuat sampah-sampah yang lama terpendam muncul di atas tanah.

Hal itulah yang menurut Basrudin membuat warga kembali membuang sampah di sana.

"Kami mau melarang, dia bukan warga kolong tol. Jadi bukan dari warga setempat, dari mana-mana, tahu-tahu pagi sudah penuh, enggak tahu buangnya kapan," kata Ujang.

Ia memastikan, sampah milik warganya dibuang ke tempat seharusnya, TPS Waduk Cincin melalui petugas pengambil sampah yang dibayar pengurus RT.

Sebanyak 200 petugas dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara sudah dikerahkan sejak Senin (14/1/2019) untuk membersihkan kolong tol tersebut.

Hingga Selasa kemarin, sampah yang terangkut berjumlah 146 ton yang setara dengan 394 meter kubik.

Menurut rencana, proses pembersihan akan berlangsung hingga Minggu (20/1/2019). 


TPS jauh

Titik kolong tol lain yang dipenuhi sampah terletak di Jalan Sungai Bambu Raya.

Berbeda dengan titik di Papanggo, titik ini lebih terawat karena ada petugas yang mengambil sampah setiap hari kendati warga sebetulnya tidak boleh buang sampah di sana.

"Kalau dibilang boleh, ya enggak boleh karena ini kan kolong tol. Kalau dibilang enggak boleh, masyarakatnya? Akhirnya kami kalau dampaknya begini, kami mau enggak mau turun tangan," kata Pengawas LH Kelurahan Sungai Bambu Amincon Panggabean.

Setiap harinya, petugas dapat mengangkut ratusan ton sampah dari titik tersebut.

Sampah-sampah itu merupakan sampah milik warga yang membuang sampah di sana lantaran TPS resminya berada lebih jauh dari tempat tinggal mereka.

Cerita serupa dikemukakan Kusnadi yang hanya butuh waktu lima menit dari rumahnya untuk membuang sampah di kolong tol.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Isnawa Adji berencana menempatkan tong sampah atau gerobak motor di kolong tol supaya warga tidak membuang sampah sembarangan.

"Kami menempatkan di bawahnya dengan dust bin karena memang akses ke situnya agak sulit, tidak bisa masuk sampai kolong tol," ujar Isnawa.

Menurut Isnawa, sampah yang menumpuk di kolong Tol Wiyoto Wiyono disebabkan pengelola jalan tol tak menjaga lahan itu.

Lahan yang terbuka membuat warga bebas menimbun sampah.

"Memang ketersedian lokasi tempat sampah agak sulit di situ, tetapi kami akan coba gunakan kolong tol itu untuk pengolahan sampah yang lebih baik lagi," kata dia. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/16/07181801/ketika-kolong-tol-di-utara-jakarta-jadi-tempat-penampungan-sampah

Terkini Lainnya

'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke