Camat Kebayoran Baru Aroman Nimbang mengatakan, DBD rawan terjadi di permukiman padat penduduk.
"Kasus terbanyak di Kelurahan Gandaria Utara dan Cipete Utara. Masing-masing enam kasus. Di mana kedua kelurahan tersebut terdapat pemukiman-permukiman yang padat," kata Aroman ketika dikonfirmasi, Selasa (29/1/2019).
Aroman mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan lurah dan jajaran puskesmas agar juru pemantau jentik (jumantik) bekerja setiap hari.
Biasanya, jumantik hanya bekerja sepekan sekali di hari Jumat. Masyarakat juga diimbau memantau jentik nyamuk sendiri.
"Para lurah mengimbau warga masyarakat melalui RT/RW baik secara tertulis maupun pada setiap kesempatan pertemuan agar waspada dan melakukan kebersihan di rumah dan lingkungan masing-masing, jumantik mandiri, minimal satu kali dalam satu minggu," ujarnya.
Sekolah-sekolah dan gedung di kawasan Kebayoran Baru telah disurati agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan masing-masing.
"Juga memberikan abate kepada warga masyarakat, puskesmas melakukan PE (Pemeriksaan Endemik) apabila terjadi kasus untuk memastikan apakah di lingkungn korban positif terdapat nyamuk DBD," ujar Aroman.
Januari 2019, kasus DBD paling menonjol terjadi di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat. Sementara itu, pada Februari dan Maret 2019, seluruh wilayah DKI Jakarta masuk dalam kategori waspada Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD.
Ada lima kecamatan dengan tingkat kejadian (incidence rate/IR) tertinggi.
IR adalah perhitungan kejadian per 100.000 penduduk yang digunakan untuk mengukur proporsi kejadian DBD.
Semakin tinggi angka IR, maka semakin tinggi kejadiannya.
Jagakarsa tercatat sebagai wilayah dengan kejadian tertinggi dengan 19,27 IR, disusul Kalideres (16,94 IR), Kebayoran Baru (16,54 IR), Pasar Rebo (13,93 IR), dan Cipayung (13,57 IR).
Sampai dengan tanggal 27 Januari malam ada 613 kasus, terdistribusi di lima wilayah kota. Paling banyak di tiga kota yaitu Jaksel 231 kasus, Jaktim 169 kasus, dan Jakbar 153 kasus.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/29/17164141/penyebaran-dbd-di-kebayoran-baru-banyak-terjadi-di-permukiman-padat