Hal tersebut dilakukan lantaran pelaku tidak terima ditegur A.
"Pelaku yang tak terima jawaban korban langsung mengambil celurit dan langsung mengayunkan celurit ke arah korban," kata Kapolsek Cengkareng Khoiri, Rabu (30/1/2019).
Saat kejadian, pelaku sedang minum minuman keras bersama dua temannya, Udin dan Yudi di pos RT.
Pada kesempatan yang sama, pelaku membantu Udin yang sedang menyervis televisi. Namun, pelaku melakukan hal tidak menyenangkan hingga memancing emosi temannya.
"Pelaku bilang kepada Udin dengan mengatakan, 'Kalau nyervis yang benar dong, lihat-lihat orang'. Tak terima atas omongan pelaku, Udin membalas dengan makian sambil menoyor kepala dan menendang pelaku," ujar Khoiri.
A yang sedang melintas melihat kejadian tersebut. Selain itu, ia juga melihat anaknya dalam pengaruh miras.
A langsung menegur dan meminta pelaku pulang. Namun, setiba di rumah, pelaku menyatakan ia tak terima ditegur ayahnya.
"Pelaku mengatakan, 'Kok Papa belain orang lain bukan belain anak sendiri'. Lalu dijawab korban dengan mengatakan 'Sama saja kalian berdua juga'," kata Khoiri mencontohkan percakapan pelaku dan korban.
Terjadi cek-cok antar keduanya hingga pelaku melayangkan celurit ke arah korban.
Kemudian, korban dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tak tertolong saat di perjalanan.
Akibat perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 351 Ayat (3) KUHP tentang Penganiayaan yang Mengakibatkan Korban Meninggal Dunia.
Pelaku terancam pidana tujuh tahun penjara hingga seumur hidup.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/30/19531211/tak-terima-ditegur-seorang-anak-tega-bunuh-ayahnya