Ketua Umum FBR Luthfi Hakim membenarkan spanduk itu mewakili sikap ormas yang dipimpinnya.
"Iya betul, kami nolak aja, emang enggak boleh?" kata Luthfi ketika dikonfirmasi.
Luthfi enggan mengomentari dua kandidat wagub DKI yang akan dipilih, yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Ia mengaku belum mengenal dua sosok itu.
Luthfi menilai sosok wakil gubernur DKI seharusnya dikenal oleh masyarakat.
"Meskipun nantinya DPRD yang memutuskan tapi kan tetap harus masyarakat kenallah," ujar Luthfi.
Menurut Luthfi, dalam penentuan wagub, meskipun pada akhirnya anggota dewan yang memilih, partai tetap harus melibatkan masyarakat.
Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) DKI Jakarta dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI telah menandatangani surat penetapan calon wakil gubernur DKI. Kedua partai sepakat untuk mencalonkan Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu sebagai wagub DKI.
PKS dan Gerindra selanjutnya akan menyerahkan surat penetapan calon itu kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies kemudian harus menyerahkan dua nama itu ke DPRD DKI Jakarta.
Anggota PPRD lalu memilih salah satu dari dua orang itu untuk menjadi wakil gubernur DKI menggantikan Sandiaga Uno. Sandiaga telah mengundurkan diri karena maju sebagai calon wakil presiden pada Pemilu Presiden 2019.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/26/12433211/spanduk-penolakan-terhadap-cawagub-dki-dari-pks-dipasang-di-pagar-dprd