Di balik penampilannya yang sederhana, pria berusia 47 tahun ini merupakan calon anggota legislatif DPRD Kota Bekasi dari Partai Gerindra untuk daerah pemilihan (dapil) III, Rawalumbu, Mustikajaya, dan Bantargebang.
Memiliki cita-cita menjadi pemimpin, Nur mengembangkan usaha jualan cakwenya dari berdagang keliling sejak 1994.
Kini, ia memiliki pegawai dan 12 gerobak cakwe yang tersebar di wilayah Cakung dan Kota Bekasi.
Pria asal Kebumen itu biasa jualan cakwe di sekolah-sekolah dan sejumlah pabrik. Cakwe dijual dengan harga Rp 1.000 per buahnya.
Nur sadar untuk menjadi caleg membutuhkan dana yang besar. Namun, dia yakin, dengan hasil dari jualan cakwe dan bantuan para relawannya, dia bisa menyakinkan warga untuk pemilihnya.
"Pedagang cakwe itu untuk lapisan bawah, saya mau menampung aspirasi masyarakat bawah dan memenuhinya," kata Nur saat ditemui di Rumahnya, Rawalumbu, Kota Bekasi, Selasa (5/3/2019).
Nur mengatakan, sejak lulus dari bangku SMA, dia sudah tertarik terjun ke dunia politik.
Bahkan, sejak tahun 2014, dia sudah berencana maju menjadi caleg DPRD. Namun, hal itu baru bisa dia lakukan pada Pemilu 2019 ini.
Hal yang paling membuat dia yakin untuk tetap maju sebagai caleg ialah saat dia melihat warga yang tidur di pinggir jalan selama dia berjualan cakwe.
Dari situ, dia tergugah untuk membantu dan memperjuangkan aspirasi masyarakat bawah.
"Saya tiap pulang jualan malam-malam itu lihat orang tidur di emperan toko, ruko begitu. Di situ saya mikir ko begini kasihan, makannya saya mau memperjuangkan hak-hak masyarakat bawah dan menyampaikan aspirasi mereka," ujar Nur.
Dalam berkampanye, Nur punya cara sendiri. Ia bersama relawannya rutin melakukan sosialisasi dan bertatap muka dengan warga untuk mencari tahu keluhan warga.
"Saya sering muter sosialisasi, tatap muka saja sama warga. Paling banyak itu ngeluhin jalan, saluran air sama pendidikan," ucap Nur.
Dia berjanji, apabila terpilih, akan tetap berjualan cakwe dan akan memenuhi janjinya dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat kecil.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/05/14304071/cerita-nur-wahid-pedagang-cakwe-yang-nyaleg-di-bekasi