Salin Artikel

Selter Dilarang di Stasiun Sudirman, Ojek Online: Penumpang Order Nanti Susah

BPTJ rencananya akan mengatur tempat untuk ojek online di sana karena mereka dianggap sering menyebabkan kemacetan dan meresahkan warga.

Salah satu pengendara ojol, Nasruddin, menyebut ia kurang setuju dengan wacana ini.

Hal itu dikarenakan selama ini dia memiliki pendapatan yang cukup tinggi dengan mengangkut penumpang dari seputaran Sudirman-Thamrin.

"Saya kan selalu nongkrong di seputaran Sudirman dan memang pendapatan tinggi karena ngangkut penumpang yang baru keluar dari perkantoran atau dari stasiun," ucap Nasruddin saat ditemui Kompas.com, Kamis (21/3/2019).

Ia pun merasa keberatan jika hanya diperbolehkan menunggu penumpang di sekitar Dukuh Atas.

"Enggak mungkin semua harus nunggu di Dukuh Atas kan. Takutnya malah susah dapat penumpang karena jadi kurang terjangkau," ujarnya.

Hal senada juga dilontarkan pengendara ojol lainnya yang bernama Setiawan. Ia menilai, seharusnya sekitar Sudirman bisa dibuat satu atau dua selter bagi para pengendara ojol.

"Begini saja, itu kan kawasan sibuk penumpang banyak. Terus kalau penumpang ngorder kitanya jauh nanti malah kita lagi yang kena dimarah," ungkap Setiawan.

"Harusnya dibuatkan selter, mungkin satu atau dua ya kalau mau rapi kan begitu. Biar enggak parkir-parkir di jalan," lanjutnya.

Meski demikian, masih ada pengendara yang setuju dengan wacana itu.

Salah satu pengendara bernama Rahman mengaku ia bersedia mengikuti regulasi dari pemerintah jika memang baik.

"Saya mah ngikut saja, kan mereka bikin peraturan sudah ada perhitungannya, mungkin itu yang paling baik," ucapnya.

Ia pun mendukung jika pemerintah melakukan hal tersebut agar masyarakat lebih membudayakan berjalan kaki.

"Toh bagus juga jalan kaki bisa berolahraga. Saya rasa itu rencana yang bagus kok," tutur Rahman.

Seperti diberitakan sebelumnya, BPTJ rencananya akan mengatur tempat untuk ojek online.

"Kami ingin menata ojek online ini karena selama ini dianggap meresahkan dan menambah kemacetan. Ada selter yang disediakan untuk titik kumpul ojek online ini," ungkap Kepala BPTJ Bambang Prihartono, Kamis.

Bambang mengungkapkan, nantinya tempat berkumpulnya ojek online hanya ada di beberapa stasiun tertentu, seperti Lebak Bulus dan Dukuh Atas. Sedangkan untuk Stasiun Sudirman sudah tidak diperbolehkan.

"Di Sudirman dan Thamrin itu tidak ada lagi cerita parkir-parkir ojek. Kalau mau naik ojek, nanti turunnya di Dukuh Atas saja," kata Bambang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/22/06412921/selter-dilarang-di-stasiun-sudirman-ojek-online-penumpang-order-nanti

Terkini Lainnya

PAN Sebut Warga Depok Jenuh Dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh Dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke