Salin Artikel

Curhat Warga Jakut Kesulitan Dapat Air Bersih: Tak Mandi hingga Menumpuk Cucian

Adapun, Direktur Utama PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo dalam acara tersebut menyebutkan 40 persen warga Jakarta, terutama Jakarta Utara dan Jakarta Barat belum menikmati layanan air bersih.

"Memang air sudah jalan, tetapi ya tiap hari belum lancar. Kadang pagi nyala, tetapi jam 10.00 sudah mati. Nanti habis salat dzuhur baru nyala lagi," ujar warga RT 004/003 Kelurahan Penjaringan, Siti Rahma, di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat. 

Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, Siti mengaku tidak bisa hanya bergantung pada air PAM.

"Mesti beli air dengan jeriken juga. Soalnya aliran airnya kecil, enggak deras," katanya. 

Sementara itu, warga RT 007 Antok (52) mengeluhkan ia yang harus selalu begadang untuk menunggu aliran air lancar.

"Air baru mengalir pukul 02.00, itu pun jam 03.30 sudah kecil lagi alirannya. Jadi tiap hari harus begadang, nungguin air," ujar Antok.

Aliran air bersih yang tersendat disebabkan pipa air yang berukuran kecil.  

"Pipanya ukuran 3 inci, enggak pakai pipa besar, ditambah di sini lokasinya di pojok. Jadi harus antre sama orang-orang yang rumahnya dekat aliran pipa besar untuk teraliri air bersih," katanya. 

Siti dan Antok mesti mengeluarkan biaya lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan air.

Setiap bulan, setidaknya mereka menghabiskan biaya Rp 100.000 untuk membayar layanan air PAM.

"Itu belum termasuk beli air dari jeriken kalau aliran lagi tersendat. Harga tiap gerobak berisi 6 jeriken Rp 6.000. Itu pun habis digunakan satu hari meski sudah diirit-irit," ujar Siti.

Sementara itu, Antok mengaku kerap menumpuk cucian berhari-hari. Bahkan, ia sampai tidak mandi karena tidak mendapat pasokan air bersih. 

"Pernah waktu air mati saya sampai tidak mandi dua hari, terus cucian juga pada ditumpuk. Habis air enggak ada," kata Antok. 

Sekretaris Masjid Luar Batang Herman (50) menjelaskan aliran air sudah lancar sejak bulan Februari.

"Ya walau tersendat, tetapi kalau malam (aliran) air lancar, karena yang masuk ke dalam perkampungan itu pipa 3 inci. Jadi kalau warga yang depan nyalain air, (warga) yang belakang (aliran air) tersendat," ujar Herman. 

Wali Kota Jakarta Utara Syamsuddin Lologau mengatakan, terdapat tiga kelurahan di wilayahnya yang kesulitan menerima akses air bersih.

Pihaknya berharap pembangunan jaringan pipa air bersih di wilayah yang masih kesulitan air bersih.

"Kami mengharapkan ada pemasangan (jaringan pipa air bersih) di masyarakat yang membutuhkan seperti di Kelurahan Muara Baru, Kamal Muara, dan Kali Baru," ujar Syamsuddin.

Pihaknya menargetkan pembangunan jaringan pipa air bersih rampung pada tahun ini.

Menurut dia, akses air bersih akan mempengaruhi kebersihan di lingkungan tersebut.

"Ya, tentu kalau air bersih sudah masuk, lingkungan itu juga pasti akan semakin bersih," katanya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/22/20074961/curhat-warga-jakut-kesulitan-dapat-air-bersih-tak-mandi-hingga-menumpuk

Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke