Founder sekaligus CEO Qlue Rama Raditya mengatakan, jumlah laporan menurun karena adanya kabar bahwa laporan Qlue tidak akan ditindaklanjuti.
"Laporan Qlue sendiri bisa dibilang di 2017 itu nge-drop karena orang berpikir dengan ganti gubernur itu gubernur tidak tindak lanjut lagi laporan," kata Rama dalam acara "Smart Citizen Day", di Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2019).
Kendati tidak menyebut secara detail, Rama menyebut jumlah aduan yang masuk ke Qlue mulai menanjak pada 2018.
Sebab, masih ada pengguna yang memilih bertahan di Qlue dan mendapati bahwa aduan yang mereka kirimkan tetap ditindaklanjuti Pemprov DKI.
"Jadi kita lihat memang ada drop di 2017, tetapi di 2018 perlahan-lahan dia meningkat sekitar 10-15 persen per bulan," ujarnya.
Berdasarkan catatan Kompas.com, Kepala Dinas Kominfotik DKI Dian Ekowati sempat memberikan data penurunan laporan itu pada Februari 2018.
Pada 2016, jumlah laporan Qlue tertinggi terjadi pada April, yaitu sebanyak 55.665 laporan. Sementara pada April 2017, jumlah laporannya hanya 25.582.
Setelah April 2017, jumlah laporan Qlue tidak pernah menyentuh angka 20.000.
Lengkapnya, 17.873 laporan pada Mei, 16.265 pada Juni, 16.760 pada Juli, 18.460 pada Agustus, 18.096 pada September, 16.029 pada Oktober, 12.405 pada November, dan 10.759 pada Desember.
Dibandingkan dengan jumlah laporan pada 2016, ada 48.478 laporan pada Mei.
Kemudian sebanyak 56.111 laporan pada Juni, 50.725 pada Juli, 55.151 pada Agustus, 45.373 pada September, 50.412 pada Oktober, 36.058 pada November, dan 28.901 pada Desember.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/28/17381101/laporan-qlue-turun-setelah-pergantian-gubernur-dki-ini-penyebabnya