Mukodas mengatakan, petugas yang ditugaskan di sana telah diberi arahan khusus agar terhindar dari risiko ditabrak kendaraan yang melaju di jalan layang tersebut.
"Dari awal sudah kami bilangin, petugas ke arah depan kita itu ditaruh tong sampah sebagai pengamanan kita," kata Mukodas saat ditemui di kantornya, Senin (1/4/2019).
Mukodas menjelaskan, tong sampah itu berfungsi sebagai penanda bahwa ada petugas yang bekerja di pinggir jalan sehingga mobil yang melaju dapat menurunkan kecepatan dan menghindari lokasi kerja petugas.
Mukodas menambahkan, para petugas PPSU juga telah diinstruksikan untuk bekerja melawan arus lalu lintas. Tujuannya, supaya petugas dapat melihat kendaraan yang berada di depannya.
"Jangan kita membelakangi, kalau kita membelakangi, kita serius nyapu, enggak tahu ada kendaraan. Kalau di depan, kalau liat motor ngebut kita bisa minggir dulu," ujar Mukodas.
Menurut Mukodas, kendaraan yang melaju di Flyover Pasar Rebo umumnya berkecepatan tinggi saat kondisi jalan sepi.
Seorang petugas PPSU Kelurahan Susukan bernama Naufal menjadi korban tabrak lari saat membersihkan jalan di Flyover Pasar Rebo pada Selasa pagi pekan lalu. Naufal menghembuskan napas terakhirnya pada Sabtu malam.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengecam tindakan pengendara sepeda motor yang kabur itu.
"Dan kau penungggang kendaaran tak dikenal itu, ingatlah bahwa kau bisa lari pagi itu, tetapi kau tidak bisa lari dari pertanggungjawaban di hadapan Yang Maha Adil," tulis Anies dalam unggahannya di akun Instagramnya @aniesbaswedan.
Polisi telah memeriksa dua orang saksi yaitu petugas PPSU yang bekerja bersama Naufal pada saat kejadian untuk memburu pelaku tabrak lari.
Sejumlah petugas PPSU menyebutkan, Flyover Pasar Rebo rawan kecelakaan karena ketiadaan area pejalan kaki serta laju kendaraan yang sangat cepat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/01/18255991/lurah-susukan-akui-flyover-pasar-rebo-rawan-kecelakaan-buat-petugas-ppsu