Rencana ini menuai beragam respons dari warga sekitar. Seorang warga, Ilham (19), mengaku baru tahu bahwa jembatan yang tidak digunakan sejak 2016 karena rubuh ini akan diperbaiki.
Dia pun menyambut baik rencana pemerintah tersebut.
"Ya saya sih dukung dukung. Buat apa juga selama ini ada JPO tetapi enggak pernah dipakai, kalau memang mau diperbaiki ya bagus," ujar Ilham saat ditemui Kompas.com di bawah JPO, Jumat (5/4/2019).
Dia juga mengeluhkan kondisi di sekitar tangga JPO yang bau pesing. Menurut dia, tak jarang orang yang buang air kecil di dekat tangga karena kondisi JPO yang tidak terawat.
"Saya kalau nunggu angkot malam-malam suka pusing karena bau pesing di sini, memang kalau malam suka ada pengamen sama anak kecil buang air kecil di sini," ucap dia.
Dia berharap, apabila JPO sudah diperbaiki nanti, tidak ada lagi orang yang buang air kecil sembarang di sekitar situ.
Pendapat senada datang dari seorang tukang ojek yang biasa mangkal di bawah JPO, Darmaji (42).
Dia juga mendukung adanya pembangunan ulang JPO Pasar Minggu.
Sebab, menurut dia, banyak warga yang kesulitan menyeberang dari Pasar Minggu menuju Stasiun Pasar Minggu tanpa JPO.
Sering kali warga yang menyeberang di jalan malah menimbulkan kemacetan.
"Wah kalau di sini suka semrawut kalau jam kerja, kayak pagi sama sore. Soalnya, pada nyeberang di putaran Pasar Minggu sana (sambil menunjuk tempat putaran Pasar Minggu). Jadi mobil motor pada ketahan," kata dia.
Darmaji kerap kasihan dengan warga yang kesulitan menyeberang dari Pasar Minggu menuju stasiun melalui jalan.
Menurut dia, banyak warga yang terlanjur sampai ke JPO tersebut tanpa tahu bahwa JPO Pasar Minggu tak bisa digunakan.
"Soalnya pada enggak tahu kalau JPO ini enggak bisa dipakai. Ya mau enggak mau yang tadinya diturunin sama angkot di sini malah harus muter jauh buat nyebrang," kata dia.
Lain hal dengan Danu (51). Pria yang juga bekerja sebagai tukang ojek ini justru khawatir jika JPO dibangun ulang.
Ia khawatir tak boleh lagi mangkal di bawah JPO apabila JPO Pasar Minggu selesai diperbaiki.
Danu pun berharap tetap diperbolehkan mangkal di bawah JPO setelah jembatan dibangun ulang.
Sebelumnya, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, pihaknya akan menyulap JPO Pasar Minggu menjadi lebih moderen.
"Desainya sih sudah. Bagus pokoknya, futuristik, milenial, pokoknya kita buat yang baguslah kaya biasa di bundaran HI, Senayan," ujar dia.
Proses pembengunan pun akan dimulai akhir April. Dia memperkirakan, proses pembangunan akan memakan waktu tiga sampai lima bulan.
"3-5 sampai lima bulan. Sampai liftnya jadi kan lima bulan. Dimulai akhir April inilah," kata Hari.
Pembongkaran akan dimulai pukul 22.00 malam ini hingga pukul 05.00. Selama pembongkaran itu, akan diberlakukan pengalihan arus di sekitaran lokasi.
Pembongkaran tersebut akan memakan waktu selama tiga hari.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/05/21573731/jpo-pasar-minggu-akan-dibuat-futuristik-tukang-ojek-berharap-tetap-bisa