"Upaya pemberantasan korupsi di depan mau seperti apa? Apakah dibiarkan orang-orang yang berjuang ini tetap diteror terus?" ujar Novel saat ditemui di depan kediamannya, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (11/4/2019).
Ditemui sejumlah wartawan di kediamannya, Novel tampak sehat dan akan beranjak ke kantor KPK dengan mengenakan jaket dan topi hitam serta kemeja garis berwarna biru tua.
Menurut Novel, siapa pun presidennya kelak, penegakan hukum harus jadi prioritas.
"Pemberantasan korupsi harus jadi isu strategis karena itu tulang punggung pembangunan dan kemajuan sebuah negara. Tidak ada negara maju di mana pun yang penegakan hukumnya bermasalah dan pemberantasan korupsinya mundur," kata Novel.
Novel mengungkapkan, masa kampanye menjadi momentum tepat untuk menilai kedua capres terkait kasus penegakan hukum.
"Menurut saya masa sekarang adalah masa yang paling tepat untuk masing-masing calon presiden menyampaikan janji-janjinya, komitmen-komitmennya," katanya.
Adapun hari ini, tepat dua tahun lalu Novel disiriam air keras oleh dua orang yang menggunakan sepeda motor pasca ibadah Shalat Subuh di Masjid Jami Al Ikhsan tak jauh dari kediamannya.
Novel kemudian sempat menjalani pengobatan di Singapura selama delapan bulan untuk memulihkan penglihatannya.
Saat Kompas.com berkunjung ke kediamannya, di gang masuk Masjid Jami Al Ikhsan terpampang sebuah spanduk berisi kata-kata semangat untuk Novel.
"2 Tahun Novel Baswedan, lekas sembuh dan terus berjuang sahabat! Laa tachzan innaloha ma'ana," demikian tulisan dalam spanduk tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/11/11220031/novel-kepada-kedua-capres-upaya-pemberantasan-korupsi-mau-seperti-apa