Salin Artikel

Kawasan Dukuh Atas Dinilai Bukan Contoh Integrasi Antarmoda yang Ideal

Darmaningtyas menilai, saat ini di Dukuh Atas baru dibangun prasarana beberapa moda transportasi yang sebatas berdekatan satu sama lain.

"Yang ada di situ itu baru pembangunan prasarana yang berdekatan, tapi belum saling terintegrasi. Karena kalau turun dari busway lalu mau naik KRL, MRT, atau kereta bandara itu kalau orang yang baru datang di Jakarta pasti bingung," kata Darmaningtyas, Selasa (22/4/2019).

"Jadi... pembangunan prasarananya lengkap di situ. Tapi tidak saling terintegrasi, kalau kita ngomong terintegrasi, belum," sambung dia.

Menurut Darmaningtyas, sistem integrasi antarmoda yang sesungguhnya tidak membuat penumpang mesti keluar dari satu stasiun/halte untuk kemudian mencapai stasiun/halte lainnya. Sistem pembayaran juga dijadikan satu, sehingga penumpang hanya perlu sekali tap in di titik berangkat meskipun nantinya berganti moda.

Menurut dia, hal tersebut belum terlihat di Dukuh Atas, di mana setiap moda masih terpisah satu sama lain dan cuma disambung dengan Terowongan Kendal yang fungsinya tak lebih dari sekadar jalur pedestrian.

"Memang menyambungkan KRL, KA Bandara, dan MRT. Tapi itu pun kita harus keluar dulu dari stasiun. Mestinya kan di bawah Kendal itu langsung terowongannya diperpanjang, bersambungan ke stasiun MRT atau busway," papar Darmaningtyas.

"Mestinya langsung, dibangunkan jalan tembus dari busway ke KRL, misalnya. Kayak MRT dan busway di Bundaran HI begitu. Harusnya begitu," tambah dia.

Ia mencontohkan Singapura yang telah mampu membangun sistem integrasi antarmoda yang ideal.

"Di Singapura itu kalau kita turun dari Stasiun Batumerah kalau enggak salah, terus ke Little India, itu di situ sudah ada bis berderet-deret," katanya.

Kawasan Dukuh Atas rencananya akan menjadi simpul pertemuan enam moda transportasi massal, yakni MRT, LRT Jakarta dan Jabodebek, commuter line, railink bandara, serta Transjakarta.  LRT Jakarta dan LRT Jabodebek belum beroperasi di Dukuh Atah, ditargetkan akan terwujud pada 2021. Namun empat moda transportasi lainnya saat ini sudah beroperasi dan singgah di Dukuh Atas.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/22/19522051/kawasan-dukuh-atas-dinilai-bukan-contoh-integrasi-antarmoda-yang-ideal

Terkini Lainnya

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke