Salin Artikel

PSU di TPS 018 Duren Sawit, Warga Tak Antusias Lagi

Pantauan Kompas.com, tampak masyarakat satu per satu datang ke TPS untuk mencoblos.

Sementara itu, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) ini tampak kompak menggunakan kaus coklat.

Kemudian, para anggota kepolisian, anggota KPU Jakarta Timur dan Komisioner Bawaslu DkI Bagian Penindakan Pelanggaran turut hadir mengawasi PSU di TPS itu.

Hingga pukul 10.24 WIB, ada 146 dari 296 jumlah daftar pemilih tetap yang hadir mencoblos di TPS ini.

Salah satu yang mencoblos, Rianti (43), mengaku tak seantusias awal pertama saat mencoblos.

“Yah tidak seantusias awallah mbak, ini kan pengulangan, apalagi sudah kelihatan jumlah suaranya. Jadi tidak penasaran lagi,” ucap Rianti saat ditemui di TPS 018, Sabtu (27/4/2019).

Ia mengatakan, pemilu di TPS-nya tersebut diulang lantaran banyaknya mahasiswa yang indekos di kawasan itu dan tidak membawa A5, tetapi bisa mencoblos saat itu.

“Mungkin yang pertama kecolongan mbak makanya bisa sampai ada 30-an orang deh kalau tidak salah yang nyoblos tanpa A5,” ucap dia.

Sementara itu, Nana Ratnasi berharap pemungutan suara ulang ini bisa jadi evaluasi, khususnya bagi KPU untuk pemilu selanjutnya.

Menurut dia, dengan diulangnya pemungutan suara ulang, banyak warga yang sudah tidak antusias lagi untuk mencoblos.

“Kan jadi ganggu aktivitas ya kalau diulang begini, apalagi Sabtu suami saya kerja kan tidak bisa nyoblos. Harapannya ke depan lebih baik lagilah,” ucap dia.

Komisioner Bawaslu DkI Bagian Penindakan Pelanggaran Puadi mengatakan, TPS 018 adalah salah satu TPS yang menjadi fokus pengawasannya.

Sebab, ada 30 mahasiswa yang tidak memiliki A5 saat pemilu pada 17 April 2019 kemarin memaksa untuk mencoblos.

Bawaslu mengawasi pencoblosan ini untuk mengantisipasi akan ada mahasiswa-mahasiswa lainnya yang digiring untuk memaksa nyoblos di TPS ini

“Ini seperti kita sedang antipasi karena khawatir mahasiswa memaksakan aksi mencoblos lagi. Apalagi dikhawatirkan akan menggiring mahasiswa lainnya karena ini TPS yang unik memang dibanding yang lainnya,” ucap dia.

Puadi juga mengatakan, saat ini ada tujuh KPPS baru yang bertugas lantaran KPPS lama sudah dipecat.

“Karena pada saat pemilu kemaren mahasiswa memaksa, nah KPPS di sini waktu itu memberi ruang gerak sehingga mereka bisa mencoblos sehingga semua petugas KPPS itu sudah dihentikan,” tutur dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/27/13281711/psu-di-tps-018-duren-sawit-warga-tak-antusias-lagi

Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke