Pantauan Kompas.com, sampah bambu, kayu, ranting pohon memenuhi aliran Sungai Cikeas, tepatnya di Bendungan Koja.
Sampah tersebut menutupi hampir seluruh badan sungai hingga membuat aliran air sungai tersendat.
Ketua Komunitas Peduli Sungai Cilengsi-Cikeas (KP2C) Puarman mengatakan, sampah bambu yang diduga dari hulu Sungai Cikeas, Kabupaten Bogor itu sudah menumpuk di Bendungan Koja sejak Jumat (10/5/2019).
"Sudah ada sejak Jumat kemarin, cuma karena bebannya terlalu berat, banyak banget sampah bambunya, kita minta tolong dari BBWSCC, PJT II sama Dinas LH (Lingkungan Hidup) Kota Bekasi untuk bersihkan bambu ini," kata Puarman di lokasi, Kamis.
Menurut Puarman, jika dibiarkan terlalu lama menyumbat aliran Sungai Cikeas, tumpukan sampah itu bisa mengakibatkan banjir di 4 perumahan, yakni Vila Nusa Indah 3 Kabupaten Bogor, Vila Mahkota Pesona Kabupaten Bogor, Puri Nusaphala Kota Bekasi, dan Perumahan Mandosi Kota Bekasi.
"Dari Jumat itu sampah bambu yang menyumbat udah 2.000 kubik ya. Ini terlalu berat dan kita enggak bisa pakai alat berat juga karena aksesnya sulit," ujar Puarman.
Oleh sebab itu, tim gabungan mengakalinya dengan mengalirkan sampah bambu dengan mendorong sampah hingga masuk kawasan Kemang Pratama, Kota Bekasi.
"Sampai Kemang Pratama baru nanti kita ambil pakai alat berat karena aksesnya bisa buat alat berat," tutur Puarman.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Luthfi mengatakan, sampah bambu itu berasal dari hulu Sungai Cikeas di Kabupaten Bogor.
Sampah tersendat karena terdapat Bendungan Koja sehingga sampah bambu menumpuk dan menghambat aliran air sungai.
"Ya itu dari buangan-buangan hulu ya, Bendungan Koja kan terjadi stuck karena ada bendungan itu jadi ngumpul di situ. Jadi diangkat satu-satu. Target hari ini selesai sekaligus dikerjakan. Sampah bambu mayoritas itu," ujar Jumhana.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/16/13321621/sampah-bambu-menumpuk-di-sungai-cikeas-kota-bekasi