Mereka berkumpul melingkar, berdoa, dan melantunkan selawat.
Massa yang mengaku datang dari segala penjuru negeri, mulai dari Aceh, Bangka, Banten, hingga Sulawesi Utara itu bergiliran menyampaikan pendapat mereka soal situasi terkini setelah pengumuman hasil Pilpres 2019.
"Bukan bertujuan apa-apa, tidak memperjuangkan siapa-siapa, kita tidak menginginkan siapa yang jadi presiden di sini, kita hanya minta keadilan, tanpa memusuhi siapa pun," ujar Askan Naim yang mengaku sebagai Sekretaris Jenderal DPP Pribumi Bersatu.
"Kita mengetuk hati bapak-bapak yang diberi amanah di republik ini. Untuk apa harus ada korban nyawa dan pertumpahan darah?" kata dia lagi.
Massa dipimpin seorang ustaz yang mengenakan pakaian serba putih. Setelah saling dengar pendapat dan berselawat, mereka mendirikan shalat gaib terkait kerusuhan 22 Mei.
Ada puluhan orang yang hadir, di antaranya ibu-ibu.
Mereka berencana melanjutkan kegiatan dengan aksi tabur bunga sebagai simbol dukacita.
Massa pun bersepakat aksi ini berakhir dengan tertib jelang waktu berbuka puasa agar setiap peserta kembali ke kediaman masing-masing selepas azan maghrib.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/24/18332041/massa-pribumi-bersatu-shalat-gaib-di-perempatan-sarinah