Salin Artikel

6 Dinamika Pemilihan Wagub DKI: Gerindra-PKS Tarik Ulur hingga Munculnya Adhyaksa

1. Gerindra-PKS berebut kursi

Penentuan dua nama calon wakil gubernur pengganti Sandiaga pun berjalan alot.

Partai politik pengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga pada Pilkada DKI 2017, yaitu Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sempat memperebutkan posisi wagub.

PKS merasa berhak mendapatkan kursi wagub karena posisi cawapres diambil Sandiaga yang mulanya kader Gerindra.

Sementara itu, dalam banyak kesempatan, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik meminta PKS dan Gerindra sama-sama mengajukan nama untuk diseleksi sebagai cawagub. Dia pun optimistis dicalonkan sebagai kandidat dari Gerindra.

Gerindra dan PKS DKI Jakarta akhirnya bertemu pada 5 November 2018 untuk membicarakan cawagub yang akan diajukan ke DPRD DKI Jakarta.

Dalam pertemuan itu disepakati bahwa kursi wagub menjadi milik PKS. Namun, dua cawagub yang akan diajukan harus lulus uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).

 

2. Beda pendapat fit and proper test

PKS menunjuk dua kadernya sebagai cawagub DKI untuk mengikuti fit and proper test. Keduanya ialah Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto dan Ketua DPW PKS Jawa Barat Ahmad Syaikhu.

Namun, Gerindra meminta PKS mengajukan lebih dari dua nama untuk diseleksi.

PKS mulanya berkeras tak mau menambah kandidat selain Agung dan Syaikhu.

PKS menganggap fit and proper test sebagai ajang perkenalan cawagub DKI yang diusulkan PKS kepada Gerindra, bukan untuk menyeleksi calon.

Namun, Gerindra menyebut fit and proper test harus digelar sebagaimana lazimnya tes tersebut. Ada kriteria dan bobot nilai yang harus dipenuhi dua kandidat wagub DKI.

Pada akhirnya, PKS menyepakati fit and proper test sesuai keinginan Gerindra. PKS menunjuk kader lain, yakni Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi, sebagai cawagub.

Agung, Syaikhu, dan Suhaimi lalu mengikuti fit and proper test itu.

Fit and proper test digelar oleh empat panelis. Mereka adalah Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Syarif, peneliti LIPI Siti Zuhro, pakar kebijakan publik Eko Prasodjo, dan pengamat politik Ubedilah Badrun.

3. Dua nama diajukan

Tim panelis fit and proper test merekomendasikan Agung dan Syaikhu sebagai dua cawagub DKI. PKS dan Gerindra sepakat untuk mengajukan dua nama yang direkomendasikan tim panelis itu.

"Proses pengisian cawagub yang akan menggantikan Pak Sandi, alhamdulilkah kami telah sepakat dan menerima usulan yang telah disepakati hasil fit and proper test," kata Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik, 22 Februari lalu.

PKS dan Gerindra kemudian menyerahkan dua nama itu kepada Anies pada 1 Maret 2019. Anies lalu mengajukan dua nama itu ke DPRD DKI pada 4 Maret 2019.

4. DPRD DKI siapkan pemilihan wagub

DPRD DKI Jakarta telah membentuk panitia khusus (pansus) pemilihan wagub DKI pengganti Sandiaga Uno. Pansus itu telah melakukan kunjungan kerja ke beberapa daerah untuk mempelajari pemilihan kepala daerah.

Wakil Ketua Pansus Bestari Barus mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyempurnakan tata tertib (tatib) pemilihan wagub DKI.

Draf tatib itu rencananya dikonsultasikan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Rabu (3/7/2019). Tujuannya agar tatib yang disusun pansus sesuai dengan aturan perundang-undangan.

"Jangan sampai nanti isinya (tatib) tidak sesuai aturan hukum yang berlaku," kata Bestari, Senin (1/7/2019).

Setelah itu, DPRD DKI Jakarta berencana menggelar rapat paripurna pengesahan tatib pemilihan wagub pada Senin (8/7/2019) pekan depan.

Proses berikutnya, giliran panitia pemilihan (panlih) wagub DKI yang bekerja. Panlih akan memverifikasi calon, menetapkan calon, hingga menggelar pemilihan wagub.

5. Muncul nama Adhyaksa Dault

Di tengah penyusunan tatib pemilihan wagub DKI, muncul nama mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault yang disebut-sebut ingin mencalonkan diri sebagai wagub.

Adhyaksa telah menemui Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi di kediamannya, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin kemarin.

"Beliau (Adhyaksa) juga ingin mencoba, maulah istilahnya, mau juga mencalonkan (jadi wagub). Mau juga beliau, ya kalau bisa," ujar Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Adhyaksa menyebut tak ada pembahasan soal dirinya menjadi calon wagub DKI.

Menurut Adhyaksa, Prasetio hanya menyinggung soal posisi wagub DKI yang hingga kini masih kosong. Dia menyebut posisi yang ditinggalkan Sandiaga Uno itu harus segera diisi.

"Saya kira harus ada wagub dalam waktu yang cepat supaya terisi. Jadi, ada balance antara gubernur dan wakil (gubernur) ketika mengambil kebijakan. Itu penting sekali," kata Adhyaksa seusai bertemu Prasetio.

Saat ditanya sikapnya jika ditawari menjadi calon wagub DKI, Adhyaksa belum bisa memberikan jawaban.

"Itu kita lihat nanti," ucapnya.

6. Nama cawagub masih bisa diganti 

Bestari mengatakan, nama calon wakil gubernur DKI Jakarta masih bisa diganti selama belum ditetapkan oleh panlih. PKS dan Gerindra bisa menarik dua nama cawagub yang sudah diajukan dan menggantinya.

"Sebelum ditetapkan oleh panlih, partai pengusung masih bisa menarik, melalui gubernur masih bisa menarik," ujarnya.

Selain itu, cawagub DKI juga memungkinkan diganti jika dua kali rapat paripurna pemilihan wagub DKI nanti tidak kuorum.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/02/10450281/6-dinamika-pemilihan-wagub-dki-gerindra-pks-tarik-ulur-hingga-munculnya

Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Megapolitan
Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika dkk Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika dkk Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika dkk Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika dkk Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke