Sistem tersebut ditolak mahasiswa dan pengemudi ojek. Masalah lain, terjadi kemacetan saat penerapan sistem tersebut pada hari pertema, Senin (15/7/2019).
"Hari ini masih uji coba alat secure parking, kendaraan yang masuk mengambil tiket tapi masih gratis. Jadi masih uji coba, untuk proses evaluasi. Belum penerapan secara penuh," ujar Kepala Kantor Humas dan KIP UI, Rifelly Dewi Astuti, ketika dikonfirmasi, Senin (15/7/2019).
Rifelly mengatakan, uji coba akan dilakukan hingga 31 Juli 2019. Setelah itu, pihaknya akan mengevaluasi secara menyeluruh.
"Bisa saja (uji coba) diperpanjang sampai akhir Agustus tergantung hasil evaluasi," ujarnya.
Adapun mengenai tarif, menurut dia, juga belum diputuskan. Ia memastikan tarif akan murah.
"Belum final SK (surat keputusannya), yang pasti murah dan sivitasnya bisa berlangganan, " tambahnya.
Soal aksi demo menolak sistem tersebut, Rifelly menilai wajar. Pihaknya akan berdiskusi untuk mencari penyelesaian terbaik.
Sejumlah mahasiswa dan pengemudi ojek berunjuk rasa menolak penerapan sistem parkir berbayar, khususnya untuk motor.
Selain membuat macet ketika hendak masuk, parkir berbayar juga dirasa memberatkan mahasiswa dan pengemudi ojek.
Menurut informasi, tarif yang akan diberlakukan untuk mobil seharga Rp 4.000 hingga Rp 6.000.
Kemudian, motor dikenai tarif Rp 2.000 untuk satu jam pertama dan tiap jam selanjutnya dikenai tarif Rp 1.000 hingga maksimal Rp 4.000.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/15/15233591/parkir-berbayar-diprotes-dan-bikin-macet-ini-tanggapan-ui