"Betul. Kita lagi koordinasi dengan polres," ujar Sekretaris BMPS Ayung Sardi Dauly saat dihubungi, Senin (15/7/2019).
Ayung menyebut, aksi unjuk rasa dilatarbelakangi keresahan sejumlah pengelola sekolah swasta di Bekasi lantaran jumlah peserta didik baru yang diterima semakin sedikit. Selain itu, Ayung menilai Pemerintah Kota Bekasi pilih kasih terhadap pengelolaan sekolah negeri dan swasta.
"Kami minta pendidikan itu tidak ada dikotomi antara negeri dan swasta. Jangan perhatian setengah-setengah kepada swasta," kata dia.
"Sekolah negeri tiap tahun dibangun, sekolah swasta dibangun oleh masyarakat tapi tidak dapat siswa karena siswa yang ada berbondong-bondong masuk sekolah negeri karena pemerintah kota janjikan gratis," Ayung menjelaskan.
Salah satu hal yang disoroti oleh Ayung yakni munculnya unit sekolah baru (USB) di Kota Bekasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) sejak 1 Juli 2019 silam. Tercatat, ada 8 unit SMP negeri baru yang dibuka pada PPDB tahun ini. Maraknya SMP Negeri dinilai Ayung jadi salah satu penyebab terjunnya jumlah siswa di sekolah swasta.
"Iya karena itu tadi, unit-unit sekolah baru yang SMP itu berkembang banyak," kata Ayung. Meski demikian, ia mengaku masih menghimpun data siswa baru sekolah-sekolah swasta dari berbagai tingkatan untuk tahun ajaran kali ini.
Ayung mengklaim aksi unjuk rasa BMPS di depan Kantor Walikota Bekasi besok bakal diramaikan oleh 1.000 peserta.
"Rencana setelah shalat zuhur di Islamic Center, bergerak ke kantor walikota," kata Ayung.
Menanggapi sedikitnya jumlah siswa yang berpaling ke sekolah swasta di Bekasi, Kepala Seksi SMP Dinas Pendidikan Kota Bekasi Mawardi menyebut pihaknya belum menerima laporan.
Ia mengaku heran, sebab pada tingkatan SMP saja, jumlah SMP Negeri di Kota Bekasi cuma sanggup menampung sekitar 30 persen lulusan SD. Artinya, di atas kertas, 70 persen lulusan tersisa berpotensi terserap di sekolah swasta.
"Belum ada yang lapor resmi ke kami. Kalau dari segi kelulusan, 44.000 (kelulusan SD dan madrasah) harusnya enggak usah sampai terjadi ya (sekolah swasta kekurangan siswa? Kita terima 15.000-an siswa, kan masih banyak sisanya," ucap Mawardi saat dihubungi Senin pagi.
Dari data yang diterima Kompas.com dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi usai PPDB, jumlah lulusan SD yang mendaftar di SMP Negeri sejumlah 21.793 anak. Sebanyak 57 SMP Negeri di Kota Bekasi hanya sanggup menyediakan kursi bagi 14.534 anak di antaranya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/15/17591511/siswa-baru-sedikit-pengelola-sekolah-swasta-di-bekasi-bakal-demo-kantor