Salin Artikel

Sejarah Instalasi Bambu Getih Getah Seharga Rp 550 Juta yang Bertahan 11 Bulan di HI

Instalasi tersebut dibongkar pada Rabu (17/7/2019) malam setelah bertahan selama 11 bulan.

Saat itu Getih Getah dibuat oleh seorang seniman bernama Joko Avianto atas permintaan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Anies menyampaikan keinginannya untuk membuat sebuah karya seni dari material khas Indonesia dalam rangka menyambut perhelatan Asian Games 2018.

"Jadi bambu adalah salah satu material asli Indonesia yang memiliki keuletan yang luar biasa," kata Anies ketika itu.

Anies kemudian memberikan tantangan kepada Joko untuk bisa membuat karya seni dengan memanfaatkan bambu yang merupakan material khas Indonesia.

"Bikin kami orang Indonesia bangga dengan bambu Indonesia, hari ini kita merasa bangga dengan bambu Indonesia itu," ujar Anies.

Dibuat sepekan

Joko Avianto menerima tantangan Anies untuk membuat karya seni berbahan bambu dalam waktu sepekan.

Selama 13 tahun bergelut di dunia seni bambu, Joko menyebut ini merupakan pertama kalinya dia diminta untuk membuat sebuah karya seni dengan waktu yang sangat singkat.

"Untuk saya sebuah tantangan mengerjakan (karya seni) dengan struktur 13 meter dalam waktu satu minggu, luar biasa, saya belum pernah. Paling singkat 3 minggu saya mengerjakan karya seperti ini," ujar Joko di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (15/8/2018).

Joko mengiyakan permintaan Anies saat bertemu di balai kota dua minggu sebelumnya.

"Ditanya, 'Bisa enggak merespons lokasi yang katanya tanahnya sejengkal paling mahal di republik ini dengan material yang murah?'" ujar Joko.

Joko pernah bertemu Anies pada 2015 di sebuah pameran buku, Frankfurt Book Fair, Jerman, saat Anies masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Saat pertemuan di Balai Kota, Anies menyampaikan tentang konsep yang diinginkan. Joko juga menyampaikan konsep yang dia masukan ke dalam karya seni itu.

Setelah berdiskusi cukup lama, Joko menyanggupi permintaan Anies. Pada Kamis (9/8/2018), Joko bersama sembilan orang lain mulai merancang dan membangun instalasi seni itu persis di depan Monumen Selamat Datang.

Sebanyak 1.500 bambu didatangkan untuk membuat karya seni tersebut.

Dalam sehari, Joko bersama sembilan orang lain bekerja mulai dari pukul 08.00 hingga 23.00.

Seluruh pengerjaan dilakukan di lokasi. Agar pengerjaan tidak terganggu, di sekeliling karya seni ditutupi dengan seng.

Selasa (14/8/2018) malam, karya seni tersebut selesai dan Rabu (15/8/2019) pagi mulai diperihatkan ke publik.

Getah getih majapahit

Karya seni ini tak sekadar karya seni biasa. Karya tersebut mempunyai makna dan arti.

Instalasi itu ditopang oleh puluhan pilar-pilar bambu yang tertancap kokoh.

Dipilihnya bambu sebagai bahan pembuatan juga menyimbolkan perjuangan bangsa Indonesia yang menggunakan bambu saat berjuang demi kemerdekaan.

Joko mengatakan, konsep karya seninya diberi nama "Getih Getah Pasukan Majapahit". Konsep ini diambil dari makna perjuangan pasukan Majapahit yang memiliki makna kekuatan dan persatuan.

Konsep ini sengaja dibuat untuk menyambut dua event terbesar dalam waktu dekat, peringatan hari Kemerdekaan ke-73 RI dan Asian Games.

Desain karya seni dibuat dengan menyerupai bandera-bendera yang dibawa prajurit Majapahit saat berperang.

"Getah itu putih, getih itu merah, artinya merah putih. Pasukan Majapahit sudah pakai bendera itu zaman dulu, tapi bukan bersatu merah dan putih, belum bersatu," ujarnya.

Keberadaan karya seni ini memang terbilang sangat kontras dengan kondisi Bundaran HI yang modern, gedung-gedung tinggi dan megah yang ada di sekitarnya.

Joko mengatakan, karya ini bersifat instalasi seni dan bukan monumental.

Bedanya, instalasi seni bambu memiliki keterbatasan umur yang lebih singkat dibanding sebuah ornamen.

"Ini bukan ornamen, dan sifatnya seni instalasi bukan monumen. Dia memang punya keterbatasan umur. Tapi, kualitas bisa menyerupai karya-karya monumen. Kualitas dan bentuk menyerupai (monumen), tapi bahan tidak bisa menipu," ujar Joko.

Karya seni ini menghabiskan 1.500 bambu dengan ketinggian sekitar 20 meter dan lebar 13 meter.

Ada 73 bambu penyangga yang menyimbolkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lalu meresmikan instalasi Bambu "Getih Getah" pada Kamis (16/8/2019).

Biaya pembuatan serta pemasangan instalasi seni bambu tersebut, menurut Anies, menelan biaya hingga Rp550 juta.

"Biaya sekitar Rp 550-an (juta) kemudian dikonsorsium oleh 10 BUMD kalau enggak salah," ucap Anies di lokasi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/18/12065831/sejarah-instalasi-bambu-getih-getah-seharga-rp-550-juta-yang-bertahan-11

Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke