"ITF Sunter ini sudah memiliki IMB. IMB terbitnya pekan lalu. Jadi pekerjaan fisik sudah bisa dimulai, alat berat sudah mulai masuk," ujar Hani di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (24/7/2019).
"Ini IMB untuk proses fondasi," tambah dia.
Hani menyampaikan, Jakpro akan melakukan lelang untuk menentukan perusahaan yang mengetes karakteristik tanah di lokasi pembangunan ITF Sunter. Setelah itu, pembangunan fondasi ITF Sunter bisa langsung dikerjakan.
"Lahan di sana cukup unik, jadi harus dipastikan karakter tanahnya. Dalam pekan ini dilakukan pemilihan (lelang) siapa yang akan menjadi pelaksana teknis yang akan melakukan soil test," kata Hani.
Bank DKI, lanjut Hani, sudah memberikan pinjaman dana Rp 600 miliar untuk pembangunan fondasi ITF Sunter. Pinjaman itu sudah mulai cair sejak 17 Juli ini.
"(Rp 600 miliar) untuk tahap awal konstruksi, dari mulai soil test, memastikan landasan struktur. Harapannya, Rp 600 miliar ini untuk pekerjaan 4-6 bulan," kata dia.
Selain dari Bank DKI, Jakpro akan meminjam dana dari lembaga pembiayaan global untuk membangun ITF Sunter.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah melakukan peletakan batu pertama pembangunan ITF Sunter pada 20 Desember 2018. Namun, pekerjaan fisik belum juga dimulai.
Pembangunan ITF itu diperkirakan rampung dalam tiga tahun.
ITF Sunter nantinya dapat mengolah 2.200 ton sampah per hari. Sampah-sampah itu dikonversi menjadi 35 megawatt energi listrik.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/24/15443211/imb-terbit-fondasi-itf-sunter-segera-dibangun