Selain melihat jenazah Heuken, Anies menyempatkan untuk melihat karya-karya atau tulisan Heuken mengenai sejarah Jakarta yang diletakkan di meja dekat peti jenazah.
Anies mengungkapkan belasungkawa atas berpulangnya penulis sekaligus pastor tersebut.
Mantan Menteri Pendididikan dan Kebudayaan tersebut memuji Heuken yang mencurahkan hidupnya untuk berkarya dengan tulisannya mengenai Jakarta.
"Beliau sepanjang hidupnya lebih lama dicurahkan untuk Indonesia dan bagi Jakarta khususnya. Beliau telah menjadi jendela bagi dunia, untuk mempelajari Jakarta," ucap Anies seusai melayat, Jumat (26/7/2019).
Anies menyebut, buku karya Heuken hingga kini menjadi oleh-oleh bacaan khas Jakarta bagi turis-turis yang datang ke Ibu Kota.
"Buku itu yang sering dipakai karena buku itu seperti yang pantas untuk diberikan sebagai hadiah dan sebagai jendela. Beliau berjasa sekali, tahu soal sejarah Jakarta dari beliau. Jadi kami di Jakarta merasa bersyukur seorang warganya ikut mendorong Jakarta dikenal dunia," kata dia.
Ia merasa bersyukur karena pria asal Jerman tersebut tetap produktif meski berusia senja.
Heuken memang masih menghasilkan karya pada tahun 2017 dengan judul "Sejarah Jakarta Dalam Lukisan dan Foto Indonesia, Jakarta".
"Saya sampaikan bahwa usia 90 tahunnya adalah usia 90 tahun produktif sampai di akhir hayat beliau masih dalam proses penulisan buku. Jadi ini benar-benar inspirasi orang banyak bahwa dia tidak pernah mengenal kata tua karena tetap menulis dan produktif," tutupnya.
Pater Adolf Heuken sang penulis sejarah Jakarta meninggal dunia pada Kamis (25/7/2019) malam.
Dikutip dari Facebook Keuskupan Agung Jakarta, Heuken menghembuskan napas terakhir pada pukul 20.27 WIB, di RS St. Carolus, Jakarta.
Rencananya, akan dilakukan misa requiem di Kapel Kolese Kanisius pada pukul 19.00 WIB nanti.
Pada pukul 21.30 WIB, jenazah akan diberangkatkan ke Girisonta. Misa Pelepasan di Girisonta akan dilakukan pada Sabtu (27/7/2019) pukul 10.00, dilanjutkan Pemakaman.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/26/17271291/anies-pater-adolf-heuken-jadi-jendela-dunia-untuk-pelajari-jakarta